kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.069   24,22   0,34%
  • KOMPAS100 1.030   7,41   0,72%
  • LQ45 797   1,70   0,21%
  • ISSI 227   3,06   1,37%
  • IDX30 416   -0,15   -0,04%
  • IDXHIDIV20 488   -3,49   -0,71%
  • IDX80 116   0,79   0,69%
  • IDXV30 119   1,25   1,05%
  • IDXQ30 135   -0,96   -0,71%

BSI Cetak Laba Rp 2,38 Triliun Hingga April 2025


Selasa, 03 Juni 2025 / 05:05 WIB
BSI Cetak Laba Rp 2,38 Triliun Hingga April 2025
ILUSTRASI. Hingga April 2025, BSI mampu mencetak laba secara bank only senilai Rp 2,38 triliun atau naik sekitar 6,2% secara tahunan


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) cetak kinerja positif dalam empat bulan pertama di tahun 2025. Kinerja positif tersebut juga mengiringi kabar BSI yang bakal lepas dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di tahun ini.

Bahkan, bank syariah terbesar di Indonesia ini mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang lebih baik ketimbang induk usahanya tersebut. Meskipun, secara nilai memang masih jauh di bawah Bank Mandiri.

Hingga April 2025, BSI mampu mencetak laba secara bank only senilai Rp 2,38 triliun atau mengalami kenaikan sekitar 6,2% secara tahunan. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba BSI senilai Rp 2,24 triliun.

Sebagai perbandingan, laba Bank Mandiri di periode sama justru tercatat stagnan. Pasalnya, laba bank berlogo pita emas tersebut hanya mampu tumbuh sekitar 0,7% YoY atau senilai Rp 15,2 triliun.

Adapun, penopang pertumbuhan laba BSI paling besar berasal dari pendapatan non bunga yang mencapai 37,8% YoY atau senilai Rp 1,75 triliun. Hanya saja, jika secara nilai, kontribusi pendapatan non bunga masih lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan bunga bersih.

Baca Juga: Danantara Dikabarkan Bakal Akuisisi Saham BSI, Bank Mandiri Paling Terdampak?

Pada April 2025, pendapatan bunga bersih BSI tercatat senilai Rp 6.31 triliun. Pos pendapatan tersebut mengalami pertumbuhan hingga 9,5% jika dibandingkan dengan pada periode sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, BSI juga mampu menjalankan fungsi intermediasinya dengan cukup baik. Ini tercermin dari pertumbuhan pembiayaan BSI yang mencapai 14,4% YoY, lebih tinggi dibandingkan industri yang hanya tumbuh 8%.

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI juga mengalami pertumbuhan hingga 10,5% YoY menjadi Rp 323,9 triliun. Pertumbuhan tersebut juga lebih tinggi dibandingkan DPK perbankan secara industri yang hanya tumbuh 4%.

Kinerja positif tersebut pun mengiringi rencana Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang dikabarkan bakal melakukan aksi besar yang berkaitan dengan bank syariah terbesar ini. Badan investasi milik Pemerintah Indonesia ini akan membeli saham BSI milik PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Jika mengacu pada laporan bulanan registrasi pemegang efek per 30 April 2025, Bank Mandiri merupakan pemegang saham pengendali BSI dengan kepemilikan 23,74 miliar saham atau setara 51,47% saham BSI. Sementara BNI memegang 23,24% saham dan BRI juga memiliki  15,38% saham BSI.

Adapun, rencana aksi korporasi tersebut akan direalisasikan pada tahun ini. Jika hal tersebut terealisasi, maka status BSI nantinya bukan lagi sebagai anak usaha Bank Mandiri melainkan setara dengan bank-bank pelat merah lainnya.

 

KONTAN juga telah meminta konfirmasi kepada CIO Danantara Pandu Sjahrir maupun Dony Oskaria, COO Danantara melalui sambungan telepon. Sayangnya, keduanya tidak memberikan tanggapan hingga berita ini terbit.

Selanjutnya: Akan Ada Tanggal Merah, Cek Jadwal SIM Keliling Bandung, Sukabumi, Karawang (3/6)

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 3 Juni 2025, Peluang Baru Rejeki & Karier Taurus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×