Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memimpin pembiayaan sindikasi syariah senilai Rp1,34 triliun dalam Proyek Kerjasama Jalan Tol Semarang - Demak dengan total investasi mencapai Rp 5,44 triliun.
BSI berperan sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) bersama Bank Mandiri. Porsi pembiayaan yang terbentuk adalah Rp3,80 triliun terdiri dari porsi Syariah Rp1,34 triliun dan porsi Konvensional Rp2,46 riliun.
Partisipan pemberi fasilitas Syariah adalah BSI, Unit usaha syariah (UUS) BPD Sumatera Utara, Bank Aceh, UUS Bank Jatim, Bank Riau Kepri Syariah, UUS Bank Jateng dan UUS PT SMI.
Terkait proyek tersebut, Direktur Wholesale Transaction Banking BSI, Zaidan Novari, mengatakan sindikasi ini merupakan bentuk nyata partisipasi BSI dalam membangun peradaban dan perekonomian bangsa melalui pengembangan infrastruktur yang menghubungkan antar wilayah.
Baca Juga: BSI Bidik Transaksi Layanan Payment Point di Jaringan Dewan Masjid Indonesia
“BSI siap mengemban amanah ini untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dan selalu berkomitmen akan mendukung pengembangan infrastruktur untuk mendorong roda ekonomi Tanah Air. Kepercayaan memimpin sindikasi pembiayaan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi BSI, karena dilakukan dengan sistem Syariah,” kata Zaidan dalam keterangan tertulis pada Selasa (28/6).
Pembiayaan ini digunakan oleh PT PP Semarang Demak untuk pembangunan jalan tol dengan panjang ruas 27 Km yang terbagi dalam 2 seksi, dimana terdapat dukungan dari pemerintah untuk membangun seksi 1 sepanjang 10,69 Km. Dengan demikian porsi PT PP Semarang Demak adalah seksi 2 sepanjang 16,31 Km.
Jalan Tol Semarang – Demak ini akan memiliki 2 buah simpang susun (SS), yakni SS Sayung, dan SS Demak yang diharapkan dapat semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan tol dan ruas utama di sisi utara Pulau Jawa.
Sehingga adanya pembiayaan sindikasi ini, BSI berharap dapat meningkatkan keberkahan untuk masyarakat Provinsi Jawa Tengah melalui pertumbuhan ekonomi dan menghubungkan ekonomi wilayah di dalam Provinsi Jawa Tengah.
Jalan tol tersebut juga akan difungsikan sebagai penahan banjir rob, serta mengatasi banjir dan genangan air yang selama ini menjadi permasalahan ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang sering terjadi di sekitar Semarang.
Jalan tol yang terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang ini diharapkan setelah rampung akan semakin mendukung pertumbuhan pusat ekonomi baru di Jawa Tengah.
Pembiayaan ini merupakan upaya BSI dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi Proyek Strategis Nasional.
Baca Juga: Implementasikan ESG, BSI Salurkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp 48,8 Triliun per Mei
Pada sindikasi ini, akad yang digunakan adalah Musyarakah Mutanaqisah yaitu akad kerjasama antara dua pihak dalam kepemilikan aset dimana porsi kepemilikan salah satu pihak berkurang disebabkan adanya pembelian secara bertahap oleh pihak lainnya (hishshah).
Zaidan menambahkan, pembiayaan sindikasi merupakan salah satu strategi BSI dalam meningkatkan pembiayaan wholesale. Hingga Maret 2022, BSI telah menyalurkan pembiayaan wholesale hingga Rp49,6 triliun.
Pada semester II 2022, BSI akan fokus pada beberapa sektor industri seperti infrastruktur, energi, agribisnis dan telekomunikasi terutama proyek-proyek KPBU sebagai wujud dukungan kepada program pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News