CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BTN berhati-hati menaikkan suku bunga kredit


Kamis, 31 Mei 2018 / 19:31 WIB
BTN berhati-hati menaikkan suku bunga kredit
ILUSTRASI.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia kembali memutuskan untuk menaikkan kembali suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75%.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono menyebut, pihaknya akan mengkaji dampak kenaikan suku bunga acuan tersebut. Sebagai bank spesialis kredit perumahan yang mayoritas kredit subsidi, maka praktis suku bunga acuan tak terlalu berdampak pada suku bunga kredit perseroan.

"Kami belum bisa melihat apakah akan menaikkan suku bunga dana dan kredit. Kami akan lihat di pasar yang ada di Indonesia," katanya di Jakarta, Rabu (30/5).

Maryono menuturkan, pihaknya sangat berhati-hati apabila ada kecenderungan kenaikan suku bunga. Pasalnya, tahun ini, BTN ingin menargetkan pertumbuhan kredit cukup tinggi sebesar 19% sampai 20%. Maryono khawatir, apabila bunga kredit dinaikkan, akan berdampak pada penurunan permintaan kredit.

Di sisi lain, menurut Maryono, kenaikan suku bunga tidak akan secara langsung direspons oleh bank lewat kenaikan suku bunga kredit. Terbukti, kenaikan BI 7DRR pada pertengahan bulan Mei 2018 lalu tidak berdampak signifikan pada kondisi perbankan.

"Sangat kecil pengaruh ke suku bunga dana. Perbankan belum terlalu terpengaruh juga dengan perubahan (BI 7DRR) pertama," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×