CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

BTN bidik target penjualan sukuk ritel Rp 1,25 T


Senin, 06 Februari 2017 / 18:24 WIB
BTN bidik target penjualan sukuk ritel Rp 1,25 T


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah Republik Indonesia akan kembali menawarkan Sukuk Ritel terbaru yakni Sukuk Ritel seri SR-009. Adapun penawaran sukuk ritel tersebut akan berlangsung mulai 27 Februari hingga 2 Maret 2017.

Salah satu penerbit sukuk yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyebut tahun ini pihaknya memasang target sukuk ritel di kisaran Rp 1,25 triliun. Direktur Konsumer BTN, Handayani menilai tahun ini kondisi pasar masih kondusif untuk sukuk ritel. "Tahun ini target kita tidak besar," ujar Handayani kepada KONTAN, Senin (6/2).

Selain BTN, PT Bank Central Asia (Persero) Tbk (BCA) juga menyebut tahun ini akan menerbitkan sukuk ritel. Hanya saja, Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra menyebut pihaknya tidak memasang target untuk nominal sukuk ritel yang akan diterbitkan. "Karena pembagiannya tergantung dari Kementerian Keuangan," imbuhnya.

Sebagai informasi saja, permintaan investor tahun 2016 lalu, penerbitan SR-008 mencapai Rp 31,5 triliun atau melebihi target indikatif Rp 30 triliun. Sedangkan tahun ini, Made memprediksi, permintaan sukri seri baru menembus Rp 25 triliun–Rp 30 triliun.

Walau turun dari pencapaian tahun lalu, namun nilainya lebih tinggi dari target pemerintah yang diperkirakan hanya Rp 20 triliun saja di tahun ini. Tahun ini, pemerintah hanya akan menerbitkan dua surat utang ritel yakni obligasi negara ritel (ORI) dan sukuk ritel (sukri) dengan target total senilai Rp 40 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×