Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
KUDUS. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan pembiayaan 650.000 rumah murah sampai akhir 2017.
Rumah murah ini merupakan bagian dari program Sejuta Rumah pemerintah. Target rumah murah ini lebih tinggi dari realisasi pada 2016 sebesar 595.540 unit.
Direktur Utama Bank BTNÂ Maryono mengatakan, kenaikan pembiayaan rumah murah ini didorong tiga produk pembiayaan BTN. Pertama, KPR subsidi. Kedua, KPR non subsidi.
"Dan ketiga berasal dari KPR mikro yang akan diluncurkan pada 24 Februari 2017," ujar Maryono di Kudus, Jumat (17/2).
Sebagai gambaran, untuk kenaikan KPR subsidi pada 2016 sebesar 30%, sedangkan non subsidi naik 13%.
Tahun ini, diproyeksi pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi akan didorong oleh program KPR mikro. KPR mikro ini ditujukan untuk nasabah berpenghasilan tidak tetap dengan plafon maksimal Rp 75 juta.
Diharapkan, pada 2017, pertumbuhan kredit baik subsidi maupun non subsidi BTN bisa sebesar 20% secara yoy. Hal ini salah satunya didorong dengan implementasi digital banking dan optimalisasi situs BTN properti.
Tahun lalu, Maryono mengklaim target realisasi program Sejuta Rumah sudah tercapai. Dari target sebesar 570.000 unit, terealisasi sebesar 595.540 unit.
Maryono mengatakan, anggaran program sejuta rumah tahun ini berasal dari tiga sumber dana. Pertama, dari FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) sebesar Ro 9,5 triliun.
Kedua, dari subsidi bunga sebesar Rp 19 triliun. Lalu, ketiga berasal dari dana bantuan uang muka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News