kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   0,00   0,00%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BTPN Syariah Incar Wilayah Sumatra untuk Tambah Nasabah Ultra Mikro di Tahun 2023


Jumat, 10 Maret 2023 / 20:06 WIB
BTPN Syariah Incar Wilayah Sumatra untuk Tambah Nasabah Ultra Mikro di Tahun 2023
Aktivitas pertemuan rutin Sentra Nasabah BTPN Syariah di Dusun Pudak, Muaro Jambi, Kamis (9/3)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAMBI. PT Bank BTPN Syariah Tbk bakal menggenjot penyaluran pembiayaan di 2023 dengan memprioritaskan pada wilayah Pulau Sumatra.

Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin mengungkapkan, potensi di Sumatra selama ini belum benar-benar dieksplorasi layaknya di Jawa.

Di mana, potensi alam juga mulai dikelola di wilayah ini, tak hanya kelapa sawit yang sudah sejak lama tergarap. Di mana, pertumbuhan juga mulai terasa di wilayah ini.

“Tentunya masyarakat pesisir tetap membutuhkan modal biaya dan sebagainya,” ujarnya.

Sebagai contoh, di Jambi misalnya. Sejak dimulai pembiayaan pada Agustus 2015, sudah ada dana yang tersalurkan senilai Rp 120 miliar untuk 39.000 perempuan keluarga inklusi di Jambi.

Baca Juga: Bank BTPN Targetkan Kredit Tumbuh 9%-11% Pada Tahun 2023

Tak hanya mendapat pendanaan, nasabah perempuan ini juga mendapat pelatihan usaha dari community officer. Di mana, saat ini sudah ada sekitar 134 orang yang menjadi community office di Jambi.

“Peran utama community officer ini merupakan ujung tombak Bank dalam membuka akses kepada ibu-ibu di pelosok,” ujarnya.

Sementara itu, Senior Business Manager BTPN Syariah area Jambi Yulia Puspita mengungkapkan bahwa peran community officer ini untuk menawarkan pembiayaan tak jarang menemui rintangan.

Dia menceritakan bahwa penolakan seringkali didapat dari para ibu-ibu yang ditawari pembiayaan. Namun, pendekatan yang dilakukan secara berkali-kali akhirnya bisa membuat para ibu ini akhirnya tertarik mengambil pembiayaan.

“Kalau berkali-kali kami datang tetap tidak mau, biasanya kami tinggal nomor dan pasti suatu saat mereka menghubungi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×