Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Bank Bukopin Syariah menargetkan perolehan laba bersih hingga akhir semester dua nanti mencapai Rp 19 miliar-Rp 20 miliar. Target tersebut tumbuh 130% dibandingkan laba tahun lalu yang hanya Rp 8,6 miilar.
Direktur Utama Bank Bukopin Syariah Riyanto mengatakan, sampai Agutus 2015 ini, DPK dan pembiyaan perseroan tumbuh sebesar 15% secara yoy. Sedangkan DPK dan pembiayaan sampai akhir tahun, ditargetkan tumbuh sebesar 20% menjadi Rp 4,79 triliun.
Khusus untuk pembiayaan sampai akhir tahun diharapkan ada pertumbuhan sebesar Rp 300 miliar sampai Rp 500 miliar. Selain itu, Non Performing Finance (NPF) perseroan juga diharapkan turun dari tahun lalu sebesar 4,07% menjadi sekitar 3% di akhir tahun ini.
Untuk menekan NPF, perseroan akan menyelesaikan beberapa pembiyaaan bermasalah melalui penagihan dan restrukturisasi. Selain itu, perseroan juga akan memperbaiki kualitas pembiyaan menjadi lebih baik lagi.
Direktur Bisnis Bank Bukopin Syariah Aris Wahyudi mengatakan, kinerja Bank Bukopin Syariah pada semester pertama membaik karena perseroan menurunkan tingkat suku bunga depsito menjadi 9% dari sebelumnya 10%-11%. Nah seiring menurunnya tingkat suku bunga ini, cost of fund juga mengalami penurunan.
Selain itu, menurut Aris, pada semester pertama tahun ini, perseroan juga menggenjot fee based income yang berasal dari bank guarantee yang merupakan kerjasama dengan perusaaan penjamin dan dari perusahaan PPOB.
“Pada akhir tahun ini perseroan berencana untuk menambah 3 sampai 4 kantor cabang, sebagai gambaran pada saat ini Bukopin Syariah mempunyai 21 cabang,” ujar Aris.
Untuk pembiayaan secara umum pada semester pertama 2015, Bank Bukopin Syariah berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 13,2% menjadi Rp 1,33 triliun. Pembiayaan di Bukopin Syariah sebagian besar terdiri dari Musyakarah sebesar 79,17% dan Mudharabah sebesar 20,82% dari total pembiayaan bagi hasil.
Sedangkan untuk dana simpanan wadiah tercatat mengalami kenaikan 9,65% menjadi Rp 517,4 miliar. Dana simpanan wadiah ini sebagian besar berasal dari tabungan dengan porsi 60%. Sedangkan sisanya 39,95% berasal dari giro.
Bank Syariah Bukopin juga mempunyai sumber DPK lain dari dana investasi non profit sharing yang pada semester pertama naik 0,58% secara yoy menjadi Rp 3,54 triliun.
Dana investasi non profit sharing ini sebagian besar berasal dari deposito sebesar 93,49% dan tabungan 6,51%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News