kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bunga Kredit Multifinance Segera Mekar


Senin, 24 Juni 2013 / 08:15 WIB
Bunga Kredit Multifinance Segera Mekar
ILUSTRASI. Seorang warga membawa payung saat melintas di Kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (16/10/2020). Cuaca hari ini di Jabodetabek cerah berawan hingga hujan petir, menurut ramalan BMKG. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bersiaplah, bunga kredit multifinance dipastikan naik pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bunga kredit kendaraan baru dan bekas akan naik 1% hingga 2%, segera setelah perbankan menaikan bunga kredit.

Mandala Multifinance mengatakan, akan menaikan bunga kredit kendaraan sebesar 1% hingga 2%, menyesuaikan kenaikan bunga kredit pinjaman dari perbankan. Maklum, perusahaan ini sangat mengandalkan sumber pendanaan untuk pembiayaan dari bank. Porsinya, hingga 97% dari total kebutuhan pendanaan. Sehingga, ketika bunga kredit bank naik, ongkos sumber dana di perusahaan multifinance juga menanjak.

Tak hanya pembiayaan konvensional, Mandala Finance juga merencanakan menaikkan bunga pembiayaan syariah. Hal ini karena Unit Usaha Syariah Mandala Finance masih mengandalkan 100% pendanaan dari perbankan.

Batavia Prosperindo Finance juga siap mengayunkan langkah serupa. Markus Dinarto Pranoto, Direktur Utama Batavia Finance, mengatakan struktur sumber pendanaan mempengaruhi pasar multifinance.

Saat ini, Batavia mengandalkan 60% kucuran dana perbankan dari seluruh total kebutuhan dana. Markus menyebutkan, kenaikan suku bunga di Batavia hanya antara 0,5% hingga 1%. Saat ini, bunga kredit di Batavia berkisar 15%-19% untuk kendaraan konsumen. Sedangkan pembiayaan kendaraan sewa guna usaha (SGU) antara 15%-17%.

Tetap ekspansi

Untuk mengurangi pendanaan dari bank, beberapa perusahaan multifinance mencari pendanaan berongkos lebih murah, seperti menerbitkan surat utang (obligasi) atau yang berjenis syariah (sukuk) ke pasar modal. "Tahun depan, kami akan mencoba penerbitan sukuk. Supaya bunga pembiayaan syariah lebih murah," ungkap Harryjanto Lasmana, Direktur Utama Mandala Multifinance.

Meski begitu, dia optimistis, kenaikan suku bunga tidak lantas menurunkan penyaluran pembiayaan. Berkaca pada tren setiap tahun, penyaluran pembiayaan selalu lebih kencang di semester II. Perusahaan multifinance diuntungkan libur hari raya Lebaran dan akhir tahun.

Harryjanto bilang, Mandala tetap akan membuka 28 kantor cabang di Indonesia tahun ini. Perusahaan telah menyiapkan dana sebesar Rp 15 miliar untuk rencana ini.

Hingga Mei lalu, penyaluran pembiayaan Mandala Finance mencapai Rp 1,7 triliun, naik 15% dibandingkan tahun lalu. Dari total angka tersebut, sebanyak 20% berasal dari pembiayaan syariah. 

Komposisi penyaluran pembiayaan, sebesar 50% berasal dari sepeda motor baru dan sisanya dari motor bekas. Mandala Finance menargetkan, penyaluran pembiayaan sampai akhir tahun mencapai Rp 4,8 triliun.

Pembukaan kantor cabang juga menjadi pilihan Batavia Finance demi memperbesar penyaluran kredit. Perusahaan ini berencana menambah delapan kantor cabang di beberapa daerah seperti Sampit, Sintang dan Tegal. Untuk pembukaan kantor cabang, Batavia Finance menyiapkan anggaran sebesar Rp 750 juta per satu kantor cabang .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×