kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bunga margin trading saham naik


Selasa, 24 September 2013 / 07:14 WIB
Bunga margin trading saham naik
ILUSTRASI. Udang adalah salah satu makanan penyebab asam urat.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama, Sanny Cicilia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bisnis sekuritas rupanya terkena imbas maraton kenaikan bunga acuan Bank Indonesia alias BI rate. Ditambah kondisi makro ekonomi dalam negeri dan fluktuasi pasar modal, beberapa perusahaan sekuritas menaikkan bunga margin trading.  

Nah, lantaran mengandalkan kredit perbankan sebagai sumber pendanaan, perusahaan sekuritas juga ikut meningkatkan bunga margin. Oh ya, margin trading merupakan fasilitas membeli saham beberapa kali lebih besar dari dana investor setor. Biasanya, dua hingga tiga kali lebih besar.

Ilustrasinya begini, dengan dana Rp 100 juta, investor bisa berbelanja saham Rp 200 juta-Rp 300 juta. Saham yang dibeli tersebut menjadi jaminan.

Mandiri Sekuritas, sebagai contoh, telah mengerek bunga margin transaksi. "Kira-kira pekan pertama September kami menaikkan 2%-5% dari bunga saat ini," ujar Laksono Widodo, Direktur Pelaksana Mandiri Sekuritas, kepada KONTAN, Senin (23/9).

Menurutnya, besaran kenaikan itu tergantung aktivitas nasabah bertransaksi saham. Semakin aktif nasabah bertransaksi, baik dari nilai dan volume, kenaikan bunga bisa lebih sedikit. Sebelum kenaikan, Mandiri Sekuritas membebankan bunga margin 18%-23% per tahun.

Memang, kenaikan bunga itu menurunkan nasabah. "Tapi nasabah yang menggunakan fasilitas itu tidak terlalu banyak," ujar Laksono, tanpa menjelaskan jumlah nasabah pengguna fasilitas ini.

Batavia Prosperindo Sekuritas juga berniat menaikkan bunga. "Jika BI rate naik lagi, bunga margin naik lagi," kata Gurasa Siagian, Direktur Batavia Prosperindo Sekuritas. Kenaikannya kemungkinan 1%-1,5% dari bunga saat ini.  

Bunga margin Batavia saat ini berkisar  13%-15% per tahun. Gurasa bilang, pergerakan bunga dan penerapan besaran bunga dipengaruhi banyak faktor. Selain BI rate, kondisi makro dan profil risiko nasabah ikut jadi bahan pertimbangan.

Menurut dia, di tengah fluktuasi pasar modal, pengguna fasilitas margin justru menurun. Nasabah cenderung hati-hati karena risiko tinggi. "Kami juga menyarankan mereka agar tidak menggunakan fasilitas margin di masa sekarang," kata Gurasa.

Pengguna fasilitas margin sekitar 10% dari nasabah ritel Batavia. Total nasabah Batavia sekitar 3.000 dengan transaksi antara Rp 70 miliar-Rp 80 miliar per hari.
Bahana Sekuritas juga belum menaikkan bunga. "Pasar kami di fasilitas itu tidak besar," ujar Eko Yuliantoro, Direktur Utama Bahana. Jika harus menaikkan bunga margin, Eko akan mengikuti besaran di industri. "Mungkin  akan naik 2%-4%, tapi tidak sampai 5% dari bunga saat ini," kata dia.

Namun, Trimegah Securities tidak mengerek bunga margin. "Belum ada wacana kenaikan," ujar Agus Priyambada, Sekretaris Perusahaan Trimegah Securities. Perusahaan ini mengutip bunga margin sebesar 18% per tahun.    


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×