kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.219   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.095   -1,18   -0,02%
  • KOMPAS100 1.061   -0,86   -0,08%
  • LQ45 835   -0,85   -0,10%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 426   -0,96   -0,23%
  • IDXHIDIV20 514   0,43   0,08%
  • IDX80 121   -0,27   -0,22%
  • IDXV30 125   -0,37   -0,30%
  • IDXQ30 142   -0,05   -0,04%

CBI akan sertifikasi keamanan ATM di Indonesia


Selasa, 24 Juli 2012 / 18:05 WIB
CBI akan sertifikasi keamanan ATM di Indonesia
ILUSTRASI. Minum kopi, termasuk salah satu cara mencegah kanker prostat


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Dalam rangka menjawab kompleksitas dan tantangan yang dihadapi industri perbankan dan regulator dalam pengembangan sistem pembayaran di Indonesia, hari ini (24/7), PT Citra Bakti Indonesia launching sertifikasi kartu ATM/debet berbasis chip.

Sertifikasi ini dalam rangka menjawab SE BI No 13/22/DASP pada 18 Oktober 2011 tentang pengembangan standar kartu ATM atau debet berbasis teknologi chip. Managing Director CBI, Regina Jansen Arsjah menyebut manfaat inisiatif ini antara lain untuk meningkatkan aspek keamanan kartu ATM atau debet yang masih berbasis magnetic stripe menjadi berbasis teknologi chip.

Selain itu hal ini dihadirkan dalam rangka meningkatkan aspek pemanfaatan aplikasi kartu yang dapat lebih bervariasi dan kartu yang lebih efisien, sehingga secara keseluruhan akan meningkatkan keandalan sistem pembayaran nasional.

"Nah, CBI didirikan dengan tujuan untuk mendukung implementasi migrasi kartu chip dengan memberikan jasa sertifikasi bagi pemasok kartu, terminal ATM atau," jelas Regina, Selasa (24/7).

Inisiatif strategi tersebut dimulai tahun 2008 saat Bank Indonesia (BI) dan Forum Komunikasi Sistem Pembayaran Nasional (FKSPN) sepakat untuk menugaskan ketiga principal atau switching operator yakni, PT Alto Network, PT Artajasa Pembayaran Elektronis dan PT Rintis Sejahtera untuk memfasilitasi penyusunan dan uji coba (proof-of-concept) standar kartu ATM atau debet berbasis teknologi chip dan mengoordinasikan 19 bank wakil FKSPN yang tergabung dalam working group.

Saat ini uji coba standar kesepakatan industri perbankan dilakukan oleh ketiga principal dan ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia ) bersama dengan tiga piloting bank, yaitu Bank Mandiri, Bank Central Asia dan Bank Permata.

Dengan adanya standar kesepakatan industri yang dihasilkan, membuat Indonesia menjadi pioneer di wilayah ASEAN dalam mengembangkan dan mengimplementasikan standar kartu ATM/debet berbasis teknologi chip dan standar International. Sesuai dengan peraturan BI, proses migrasi kartu chip tersebut ditargetkan untuk dapat diselesaikan pada bulan Desember 2015

Dan proses sertifikasi yang akan diterapkan CBI atas migrasi kartu chip tersebut mencakup functional test dan security test, yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan standar kesepakatan industri dan standar international sertifikasi sistem pembayaran dengan bantuan konsultan international.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×