Reporter: Irma Yani, Ruisa Khoiriyah | Editor: Johana K.
JAKARTA. Citibank Indonesia targetkan lebih dari 1500 perusahaan menggunakan teknologi treasury milik Citbank, yaitu CitiDirect.
"Saat ini user 1500 perusahaan menggunakan CitiDirect dan ditargetkan bisa lebih dari itu. Tahun ini, kami berharap 50 klien dari 1.500 terintegrasi (format file di perusahaan cocok dengan format sistem CitiDirect) dengan kita," kata Citi Indonesia ICG GTS Treasury and Trade Solutions Product Head Novianti Hardi.
CitiDirect merupakan sebuah sistem elektronik atau online banking yang memiliki kemampuan push and pull data yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, juga dapat membantu dalam membuat keputusan bisnis secara cepat dan tepat, berdasarkan data-data yang akurat. CitiDirect sendiri merupakan sebuah sistem yang otomatis dan terintegrasi, yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untukmengakses dan mengelola rekening serta memperoleh informasi real-time dalam satu atap.
"CitiDirect membantu perusahaan menghemat waktu yang diperlukan untuk mengubah berbagai informasi transaksi dan jenis data administratif agar sesuai dengan sistem perusahaan yang ada," tambah Citi ICG-Global Transaction Services (GTS) Head Rashed Maqsood.
Dengan sistem ini, para klien yang terdiri dari berbagai perusahaan itu bisa melakukan pembayaran transaksi banking dan mendapatkan informasi aktivitas banking yang dilakukannya. "Sehingga bisa membuat reporting yang bisa digunakan untuk keperluan analisis perusahaannya," ucapnya.
Novianti bilang, jika dibandingkan 3-4 tahun lalau, pihaknya mencatatkan pertumbuhan cash management pendapatan sekitar 125% dari sisi pendapatan. "Tapi jika dibandingkan 2009 lalu pertumbuhannya konsisten di 20% cash management dari sisi yang paling strong yaitu dana pihak ketiga (DPK)," katanya. Sedangkan dana yang dikelola melalui sistem ini, tambahnya, peningkatannya mencapai kisaran 500% dibandingkan 3-4 tahun lalu.
Ia bilang, saat ini perusahaan yang telah menjadi klien Citi Bank diantaranya berasal dari sektor ritel, sektor oil, pharmasithical,
consumer goods. "Kita juga membidik klien perusahaan di Indonesia yang juga berekspansi ke luar negeri. Dengan menggunakan CitiDirect mereka bisa kontol bisnis mereka dengan mudah dan aman," katanya.
Novianti menuturkan, saat ini fee based in come tercatat 30% fee dan 70% pendapatan yang banyak di drive oleh faktor interest. "Jadi
tergantung interest seperti transaksi, tapi ini cukup sehat. Tapi kita tetap fokus bagaimana ini bisa naik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
