kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Co-Branding Mega Carrefour tertunda


Rabu, 20 April 2011 / 09:30 WIB
Co-Branding Mega Carrefour tertunda
ILUSTRASI. Petugas keamanan berjalan di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 7,36 poin atau 0,15 persen di level 4.904,09 pa


Reporter: Roy Franedya | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Rencana PT Bank Mega Tbk untuk co-branding kartu kredit dengan perusahaan ritel Carefour harus tertunda. Bank yang 57% sahamnya dimiliki Chairul Tanjung itu belum menemukan kata sepakat dengan PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mengenai proses perpindahan bisnis kartu kredit tersebut. Sebelumnya, manajemen menargetkan penandatanganan nota kesepahaman terlaksana pada 18 April 2011.

General Manager Kartu Kredit BCA Santoso mengatakan, hingga kini pihaknya belum sepakat mengenai negosiasi penjualan Informasi dan teknologi (IT) dan teknis migrasi nasabah. "Kami sedang berbicara secara intensif dengan Bank Mega dan Carefour. Mengenai harga perpindahan IT masih belum bisa diungkap sekarang," ujarnya, kepada KONTAN, Selasa (19/4).

Selain itu, lanjut Santoso, negosiasi tidak bisa selesai cepat karena Bank Mega dan BCA sedang memverifikasi data nasabah yang memiliki kartu kredit tersebut.

Verifikasi ini untuk membuktikan jumlah pemilik kartu kredit BCA-Carefour. "Bila hal ini sudah selesai maka kami akan kirimkan surat kepada nasabah mengenai pergantian bank tersebut," tambahnya.

Direktur Ritel Banking Bank Mega Kostaman Thayib menyatakan, proses negosiasi dan perpindahan ini akan rampung pada awal Mei 2011. Mengenai izin pergantian bank tersebut, Bank Mega mengklaim sudah mendapat izin dari Bank Indonesia. "Kami akan launching produknya pada Juni 2011," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia Joni Swastanto mengatakan, BI membolehkan transaksi antara Bank Mega dan BCA asalkan tidak merugikan nasabah dan mendapat restu dari nasabah existing.

Informasi saja, perjanjian kerja sama BCA dengan Carefour berakhir awal April 2011. Bank milik Grup Djarum ini mengklaim memiliki pemegang kartu kredit sebanyak 330.000 nasabah. Nilai transaksinya mencapai 10% dari total transaksi kartu kredit BCA tahun lalu sebesar Rp 26,5 triliun.

Bagi Bank Mega pencaplokan ini akan mempermudah pencapaian target pertumbuhan kartu kredit yang diharapkan mencapai 50% menjadi 1,5 juta pemegang kartu tahun ini. Rata-rata transaksi ditargetkan mencapai Rp 700 milliar per bulan.

Bank Mega menjadi rekanan Carrefour setelah Para Group, induk usaha, membeli 40% saham peritel itu pada April 2010. Paska pembelian ini, Chairul Tanjung, pendiri Para Group, menginginkan sinergi antara Carrefour dengan seluruh lini usahanya.

Dalam bisnis keuangan, Bank Mega tercatat bukan cuma menjadi penerbit kartu kredit Carrefour, juga membiayai UMKM yang menjadi suplier ke pusat belanja ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×