kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.999   -70,00   -0,44%
  • IDX 7.325   -69,45   -0,94%
  • KOMPAS100 1.108   -12,29   -1,10%
  • LQ45 866   -9,18   -1,05%
  • ISSI 225   -1,80   -0,79%
  • IDX30 443   -4,72   -1,05%
  • IDXHIDIV20 533   -5,21   -0,97%
  • IDX80 126   -1,29   -1,01%
  • IDXV30 131   -0,17   -0,13%
  • IDXQ30 147   -1,21   -0,81%

Dana Kelolaan BPJS Ketenagakerjaan Tumbuh 12,55% per Agustus 2024


Rabu, 18 September 2024 / 19:16 WIB
Dana Kelolaan BPJS Ketenagakerjaan Tumbuh 12,55% per Agustus 2024
ILUSTRASI. Jaminan Sosial: Suasana pelayanan di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Jakarta, Kamis (13/9/2024). BPJS Ketenagakerjaan mencatat total dana kelolaan sebesar Rp 767,23 triliun per Agustus 2024 atau tumbuh 12,55%.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan. Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan total dana kelolaan perusahaan hingga 31 Agustus 2024 mencapai Rp 767,23 triliun.

"Nilai itu meningkat 12,55%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 681,64 triliun," ucapnya kepada Kontan, Rabu (18/9).

Oni merinci dari total data per Agustus 2024, dana kelolaan terbesar ada di program Jaminan Hari Tua (JHT) yang sebesar Rp 479,53 triliun atau tumbuh 9,41% secara Year on Year (YoY). Diikuti Jaminan Pensiun (JP) sebesar Rp 179,32 triliun atau tumbuh 20,94% YoY.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Bayarkan Manfaat untuk Pilot Asal Selandia Baru

Lebih lanjut, Oni menerangkan dana kelolaan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp 64,53 triliun atau tumbuh 13,09% YoY, kemudian Jaminan Kematian (JKM) sebesar Rp 16,8 triliun atau tumbuh 4,74% YoY, lalu Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebesar Rp 13,74 triliun atau 35,9%, serta BPJS sebesar Rp 13,31 triliun atau tumbuh 11,84% YoY.

Oni mengungkapkan terdapat beberapa aspek yang memengaruhi peningkatan dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan. 

"Salah satunya, yaitu jumlah kepesertaan yang bertambah serta kesadaran para peserta dalam membayar iuran yang makin membaik. Ditambah dari tingkat pembayaran klaim juga tetap terjaga," ujarnya.

Oni juga menerangkan hingga Agustus 2024, penempatan investasi terbesar masih ditempatkan di instrumen obligasi atau surat utang dengan porsi 74,48%.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Harap Kehadiran Jamsostek Mobile (JMO) Beri Kemudahan

"Diikuti deposito dengan porsi 11,74%, saham sebesar 8,37%, reksadana sebesar 5,07%, lalu properti dengan porsi 0,27%, serta penyertaan sebesar 0,07%," kata Oni.

Sementara itu, Oni menyampaikan keberhasilan BPJS Ketenagakerjaan dalam membukukan hasil investasi yang positif turut andil dalam penambahan jumlah dana kelolaan perusahaan.

Dia menerangkan hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan hingga Agustus 2024 mencapai Rp 34,27 triliun. Nilai itu mengalami peningkatan sebesar 7,13%, jika dibandingkan capaian per Agustus 2023 yang sebesar Rp 31,99 triliun.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Catat Jumlah Peserta PBI 96,8 Juta, Pengobatan Jantung Meningkat

Pada tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan hasil investasi sebesar Rp 55,28 triliun. Target tersebut naik 25,6%, jika dibandingkan target pada 2023 yang sebesar Rp 44,01 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×