kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana transfer daerah naik, ini komentar bankir


Kamis, 23 Agustus 2018 / 18:45 WIB
Dana transfer daerah naik, ini komentar bankir
ILUSTRASI. Bank BPD DIY


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Naiknya anggaran dana transfer daerah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2019, bakal berdampak positif bagi perbankan daerah.

Seperti diketahui, berdasarakan data RAPBN 2019, jumlah dana transfer daerah dan dana desa mencapai Rp 832,3 triliun atau naik 9% secara tahunan dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 763,6 triliun. 

Bambang Setiawan Direktur Utama Bank BPD DIY bilang, naiknya transfer daerah akan berefek positif bagi likuditas bank pembangunan daerah (BPD).

"Likuiditas BPD DIY sangat kuat karena ditopang 81% dana masyarakat dan 19% dana pemda," kata Bambang kepada Kontan.co.id, Kamis (23/8). Menurut Bambang, BPD DIY tak bergantung pada dana pemda.

Abdul Haris Sahilin, Sekretaris Perusahaan Bank Kaltimtara mengatakan, kenaikan transfer dana daerah akan berpengaruh ke kinerja bank.

"Karena kas daerah dikelola BPD," kata Abdul. Sampai Juni 2018, dana pihak ketiga (DPK) Bank Kaltimtara mencapai Rp 18,4 triliun. Ini terdiri dari dana pemda Rp 5,9 triliun atau 32,47%, sisanya Rp 12,5 triliun atau 67,53% adalah dana masyarakat.

Fahmi Bagus Mahesa, Direktur Utama Bank Banten bilang, dengan transfer dana pemda yang naik, maka likuditas bank daerah juga turut terdongkrak.

"Tahun depan, transfer dana akan terus dilakukan, karena pemerintah menganggap hal tersebut telah membantu meningkatkan kinerja pelayanan dasar publik di daerah," kata Fahmi. Selain itu tata kelola BPD akan lebih fokus ke transaksi nontunai.

Terkait likuiditas, sampai dengan akhir tahun Bank Banten memproyeksi tetap dalam kondisi sehat, yang tercermin dalam rasio LDR yang diproyeksikan sebesar 92% sampai akhir 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×