Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam mendukung bisnis berkelanjutan, dua korporasi berdarah Singapura saling bersinergi. Yakni PT Bank DBS Indonesia memberikan dukungan kredit berbasis berkelanjutan kepada PT Indo Rama Synthetics Tbk yang merupakan anak usaha dari Indorama Corporation di Singapura.
Dalam kerjasama ini, Bank DBS memberikan fasikitas kredit berbasis keberlanjutan atau sustainability linked trade facility (SLTF). Pendanaan inovatif ini menjadi yang pertama sekaligus menandai tonggak bagi Indorama sebagai komitmen untuk mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam operasional bisnis.
Fasilitas SLTF ini dirancang selaras dengan target keberlanjutan Indorama, mendukung upaya mereka dalam meningkatkan kinerja di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Indikator kinerja utama yang terkait dengan fasilitas ini mencakup pengurangan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) Scope 1 dan Scope 2, kemudian pengurangan penggunaan energi, dan peningkatan efisiensi penggunaan air.
Nantinya, pencapaian target-target ini akan memungkinkan Indorama untuk mendapatkan pembiayaan yang lebih menguntungkan, sekaligus memperkuat komitmen Indorama terhadap praktik bisnis berkelanjutan.
Baca Juga: Bank DBS Indonesia Tunjuk Shee Tse Koon jadi Presiden Komisaris yang Baru
Presiden Direktur Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menyediakan solusi perbankan yang dapat diandalkan bagi perusahaan-perusahaan yang mencari mitra tepercaya untuk pertumbuhan, terutama dalam transisi menuju praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan.
"Komitmen kami untuk mendukung perjalanan keberlanjutan klien kami tercermin oleh peluncuran fasilitas sustainability-linked trade untuk Indorama, yang menegaskan visi bersama demi mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan," katanya, dari rilis yang diterima KONTAN, Rabu (15/1).
Sementara itu, Managing Director and Group Chief Financial Officer Indorama, Vishnu Baldwa menambahkan, fasilitas ini tidak hanya mendukung kebutuhan pembiayaan perdagangan, tetapi juga mendorong komitmen dalam mencapai peningkatan ESG yang terukur di seluruh aspek operasional Indorama.
Sebelumnya, pada tahun 2024, Bank DBS Indonesia dan Indorama juga menandatangani fasilitas kredit sebesar US$ 10 juta untuk memfasilitasi transisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara serta meningkatkan efisiensi energi di pabrik Purwakarta, yang akan berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon Indorama.
Komitmen Bank DBS terhadap keberlanjutan diwujudkan melalui langkah-langkah konkretnya, dengan menjadi bank Singapura pertama yang berkomitmen mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 atau lebih cepat. Bank DBS telah menguraikan perencanaannya dalam laporan bertajuk Path to Net Zero, yang diluncurkan pada tahun 2022, dengan menargetkan dekarbonisasi di sembilan sektor industri utama.
Baca Juga: Disebut Belum Melek Finansial, Gen-Z Perlu Perkuat Literasi Keuangan dan Tidak FOMO
Selanjutnya: BPS: Garis Kemiskinan Pada September 2024 Meningkat
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Super Hemat s/d 22 Januari 2025, Indomie-Mi Gaga Beli 3 Lebih Murah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News