kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Demi naik kelas, dua bank ini bakal right issue di tahun 2019


Sabtu, 16 Maret 2019 / 14:17 WIB
Demi naik kelas, dua bank ini bakal right issue di tahun 2019


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun ini sejumlah bank beramai-ramai memperkuat permodalan agar bisa naik kelas. Dua bank ini misalnya berencana untuk melakukan right issue di 2019 ini.

Pertama adalah PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) yang berencana melakukan penguatan modal lewat penerbitan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue.

Hanya saja, Bank Victoria belum menyebutkan jumlah jumlah dana yang akan ditargetkan. " Tahun ini ada penambahan modal dari pemegang saham. Tapi saya belum bisa sebutkan jumlahnya. " kata Ahmad Fajar, Direktur Utama Bank Victoria di Jakarta, akhir pekan lalu.

Selain itu, bank ini juga membuka diri bagi investor strategis untuk masuk untuk melakukan penguatan modal agar perusahaan bisa naik kelas menjadi kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III.

Meski membuka diri, hingga saat ini Bank Victoria belum mendapatkan calon investor strategis. "Semua bank selalu membuka diri untuk investor strategis tapi tentunya kita harus tahu pemilik tidak ingin langsung jual saham sekaligus. Kalau ada yang kita persilahkan. " tutur Ahmad.

Target Bank Victoria untuk naik kelas memang masih lama. Bank swasta ini menargetkan akan naik dari BUKU II menjadi BUKU III dalam tiga sampai lima tahun ke depan. Tahun ini, mereka masih ingin menfokuskan diri menjaga pertumbuhan bisnis secara sehat.

Bank lain yang juga berencana melakukan right issue adalah PT Bank Yudha Bhakti Tbk. Terlebih, bank dengan kode emiten BBYB ini baru kedatangan investor baru yakni Akulaku. Perusahaan financial technologi, Akulaku resmi menjadi pemegang saham baru bank kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I tersebut dengan kepemilikan saham 8,9%.

Denny Novisar Mahmuradi, Direktur Utama Bank Yudha Bhakti bilang Akulaku berkomitmen untuk berinvestasi di BBYB hingga Rp 500 miliar. Investasi itu akan dilakukan dalam beberapa tahap.  Setelah tahap pertama, Bank Yudha Bhakti akan melakukan right issue pada Mei mendatang dan Akulaku akan bertindak sebagai pembeli siaga.

Akulaku merupakan perusahaan fintech asal China. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tiga tahun yang lalu dan di Indonesia baru beroperasi satu tahun. Khisna Gozali, Direktur Gozko Capital mengatakan, Alibaba merupakan salah satu pemegang saham Akulaku.

"Kami tertarik bekerjasama dengan Akulaku karena pertumbuhan bisnis mereka sangat pesat. Baru berdiri tiga tahun karyawannya sudah 500 lebih dan mereka memiliki teknologi artifisal inteligen dalam menganalisa kredit. Ini akan sangat bagus bagi Bank Yudha Bhakti" kata Krisna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×