kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dibayangi Kenaikan Suku Bunga, Moody's Pertahankan Peringkat FIF dan ASF di Baa2


Sabtu, 25 November 2023 / 16:05 WIB
Dibayangi Kenaikan Suku Bunga, Moody's Pertahankan Peringkat FIF dan ASF di Baa2
ILUSTRASI. Customer Service melayani nasabah di kantor cabang Astra Credit Company (ACC) Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (2/2/2023). Astra Sedaya Finance (ASF) mematok target penyaluran pembiayaan pada 2023 bisa mencapai sekitar Rp 30 triliun mengingat beberapa faktor eksternal dan kondisi makro ekonomi yang terlihat cukup menantang./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/02/2023.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's Investors Service mengafirmasi peringkat surat utang jangka panjang PT Astra Sedaya Finance dan PT Federal International Finance di level Baa2. Sementara peringkat surat utang jangka pendek untuk mata uang lokal di Prime 2 (P2). Moody's juga menetapkan outlook ASF dan FIF di level tetap stabil.

Pada saat sama, Moody's telah mengafirmasi peringkat surat utang jangka menengah tanpa jaminan dalam mata uang asing ASF dan FIF di level (P)Baa2. Afirmasi peringkat Baa2, ASF dan FIF mencerminkan ekspektasi Moody's bahwa kedua perusahaan akan mempertahankan tingkat solvabilitas dan likuiditas yang stabil pada tahun 2024, dan keduanya akan terus mendapatkan dukungan dari induk usaha PT Astra International Tbk (ASII), anak perusahaan Jardine Matheson Holdings. 

Moody's memperkirakan, peran ASF dan FIF akan tetap penting secara strategis bagi rantai pembiayaan otomotif di Indonesia. Dalam pemeringkatan hari ini, Moody's mempertahankan penilaian ASF dan FIF karena mencerminkan kualitas aset perusahaan. Dua perusahaan tersebut dinilai dalam kondisi bisnis yang stabil, profitabilitas tinggi, dan permodalan kuat. Ini mengimbangi bagaimana profil pendanaan dan likuiditas perusahaan pembiayaan tersebut.

Baca Juga: Astra Sedaya Finance Ubah Jadwal Penerbitan Obligasi

Moody's memperkirakan, rasio kredit bermasalah perusahaan dalam tahap 3 dengan rasio penghapusan kredit bermasalah meningkat menjadi sekitar 5%-7% pada tahun 2024, dari 4%-6% pada tahun 2023. Namun, Moody's yakin di tengah kenaikan suku bunga, portofolio kredit bermasalah akan tetap tercover dengan baik oleh cadangan.

Laba bersih kedua perusahaan ini juga dalam pertumbuhan rata-rata yang kuat dengan net interest income yang terjaga. Bakan kondisinya telah pulih dari tingkat sebelum pandemi. Moody's memperkirakan rasio net income akan tetap stabil di kisaran 3%-4% untuk ASF dan 8%-9% untuk FIF pada tahun 2024.  Profitabilitas FIF lebih tinggi karena pembiayaan kendaraan roda dua yang lebih berisiko namun lebih menguntungkan.

Kedua perusahaan memiliki rasio modal yang tinggi untuk menutupi kerugian kredit yang tidak terduga, dengan ekuitas umum berwujud sebagai persentase aset yang dikelola sebesar 23% untuk ASF dan 32% untuk FIF pada 30 Juni 2023. Moody's memperkirakan rasio ini akan turun secara moderat. pada tahun 2024 karena pertumbuhan aset dan dividen tunai.

Kedua perusahaan tersebut mempertahankan ketergantungan yang tinggi terhadap pendanaan yang sensitif terhadap kepercayaan. Ini karena perusahaan pembiayaan di Indonesia tidak dapat menerima simpanan. 

Perusahaan ini juga berhasil mempertahankan saldo kas yang sangat rendah dibandingkan dengan aset. Namun demikian, risiko pembiayaan kembali mereka sebagian dapat dimitigasi dengan pengelolaan aset dan liabilitas yang memadai, akses pendanaan yang kuat ke bank-bank domestik dan internasional. Kedua perusahaan ini juga memiliki komitmen pinjaman dari bank-bank lokal yang belum dimanfaatkan.

Baca Juga: Minat Investor Asing Terhadap Perusahaan Leasing Lokal Masih Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×