kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ditopang pertumbuhan DPK, aset Bank BCA capai Rp 1.169,3 triliun per September 2021


Jumat, 22 Oktober 2021 / 06:30 WIB
Ditopang pertumbuhan DPK, aset Bank BCA capai Rp 1.169,3 triliun per September 2021


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan kinerja yang solid pada triwulan III 2021. Nilai aset BCA pun makin membesar.  

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, total aset BCA tumbuh 16,5% yoy menjadi Rp 1.169,3 triliun per September 2021. Kenaikan itu berkat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).  

"Secara keseluruhan, total DPK naik 18,3% yoy menjadi Rp 923,7 triliun sehingga mendorong total aset BCA," kata  Jahja, Kamis (21/10). 

DPK BCA didominasi dana-dana murah (CASA) yang meningkat 21,0% yoy menjadi Rp 721,8 triliun per September 2021. Deposito juga meningkat 9,7% yoy menjadi Rp 201,9 triliun. 

Baca Juga: Didukung korporasi, penyaluran kredit Bank BCA tumbuh 4,1% hingga September 2021

Jahja mengatakan, pertumbuhan CASA ditopang kinerja BCA dalam mempertahankan kekuatan di segmen perbankan transaksi, terutama dalam memperkuat ekspansi ekosistem digital dan basis nasabah. Per September 2021, CASA berkontribusi hingga 78,1% dari total DPK BCA. 

Seiring pertumbuhan likuiditas serta kinerja kredit yang membaik, BCA mempertahankan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (NIM) sebesar 3,3% yoy menjadi Rp 42,2 triliun. 

Pada periode yang sama, pendapatan non bunga tercatat Rp 15,5 triliun, atau tumbuh 2,4% yoy. Kinerja positif pendapatan selain bunga ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 11,2% YoY menjadi Rp 10,7 triliun. 

Secara total, pendapatan operasional BCA tercatat Rp 57,6 triliun atau naik 3,1% yoy. Sementara itu, laba bersih tumbuh 15,8% yoy menjadi Rp 23,2 triliun, ditopang oleh penurunan biaya operasional dan biaya provisi kredit yang lebih rendah. 

"Rasio keuangan BCA tetap kokoh dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 26,2%, di atas ketentuan regulator. Sementara, kondisi likuiditas tetap memadai dengan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 62,0%," kata Jahja. 

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) BCA terjaga di level 2,4% didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi. Rasio pengembalian terhadap aset (ROA) mencapai  3,5%, dan rasio pengembalian terhadap ekuitas (ROE) sebesar 18,7%. 

 

Selanjutnya: Laba Bank BCA (BBCA) tembus Rp 23,2 triliun hingga kuartal III 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×