Reporter: Feri Kristianto | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Pada tahun 2013 ini, beberapa asuransi memutuskan ganti nama alias rebranding. Tercatat ada dua perusahaan yakni PT Asuransi Wuwungan menjadi Malacca Wuwungan Trust Insurance (MT) dan Asuransi Chartis Indonesia yang dikabarkan menjadi AIG Indonesia. Pergantian ini karena perubahan komposisi kepemilikan saham dan masalah bisnis.
Hendra Lukman, CEO dan Presiden Direktur Malacca Wuwungan Trust Insurance, mengatakan pergantian nama karena porsi pemilik saham Asuransi Wuwungan berubah. Per 25 Agustus 2011, Malacca Trust Limited yang berpusat di Singapura mengakuisisi 90,45% saham Wuwungan melalui anak usahanya di Indonesia yaitu Batavia Prosperindo Internasional dan Batavia Prosperindo Finance. Namun manajemen baru secara resmi mengumumkan pada tahun ini. "Kami sekarang fokus ke ritel," ujarnya pada Selasa (22/1).
Hendra memaparkan, perubahan nama tersebut sudah menunjukkan hasil. Per 31 Desember 2012, premi kisaran Rp 54 miliar, alias tumbuh sembilan kali lipat dibandingkan tahun 2011 Rp 6 miliar. Kontribusi terbesar dari asuransi kendaraan bermotor 50%. Sisanya dari asuransi kecelakaan diri, properti, dan marine cargo. Sepanjang tahun lalu, Malacca menambah delapan kantor baru. Asuransi berbasis di Singapura ini menargetkan total kantor cabang mencapai 24 pada 2014. "Tahun ini kami targetkan premi tumbuh 300%," tambah Iis Syarifuddin, Direktur Teknik MT.
Chartis Insurance Indonesia kabarnya rebranding menjadi AIG Indonesia. Kabar ini sempat dipaparkan oleh Presiden Direktur Chartis Indonesia Mike Blakeaway pada akhir tahun lalu. Rencananya perubahan tersebut dilakukan di seluruh dunia termasuk Indonesia. "Kami AIG company, kami akan rebranding di Indonesia dan di seluruh dunia juga," ujar Mike saat acara penandatanganan kerjasama dengan PT Citilink Indonesia. Namun saat itu, manajemen Chartis menegaskan, mereka masih menunggu izin dari regulator. Diperkirakan langkah Chartis Indonesia mengubah nama tersebut mengikuti kebijakan induknya yang akan mengganti nama menjadi AIG di seluruh dunia. Sayangnya, hingga kini keterangan resmi tentang pergantian ini belum diperoleh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News