kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

EBA-SP SMF kantongi peringkat idAAA(sf)


Selasa, 06 Juli 2021 / 10:20 WIB
EBA-SP SMF kantongi peringkat idAAA(sf)
ILUSTRASI. PT Sarana Multigriya Finansial (SMF)


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA(sf) untuk Sertifikat EBA-SP SMF-BMRI01 Kelas A yang diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

Pefindo menyebut, nilai keseluruhan kumpulan aset yang masih beredar sebesar Rp 159,3 miliar hingga Mei 2021. Terdiri dari Kelas A sebesar Rp 115,8 miliar dan Kelas B yang tidak diperingkat sebesar Rp43,5 miliar.

"Hal ini merepresentasikan 8,7% dari total kumpulan aset (pool) awal sebesar Rp 500 miliar," kata Pefindo, Minggu (5/7).

Selain itu, kemampuan obligor tersebut bersifat superior dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang. Sementara akhiran (sf) menunjukkan peringkat transaksi keuangan terstruktur.

Baca Juga: Esok jatuh tempo, OCBC NISP siap bayar obligasi berkelanjutan III tahap I 2018 Seri C

Peringkat juga mencerminkan rasio utang terhadap nilai jaminan (LTV) yang rendah, umur kredit yang di atas rata-rata, nilai awal pinjaman yang rendah, profil Bank Mandiri sebagai penyedia jasa yang sangat kuat, dan adanya penguatan kredit dalam bentuk EBA-SP kelas B dan dana cadangan.

Namun peringkat tersebut dibatasi oleh rasio utang terhadap pendapatan yang tinggi. Pefindo menyadari bahwa profil kredit EBA-SP SMF-BMRI01 dapat mengalami tekanan sebagai dampak penyebaran Covid-19.

"Penyebaran Covid-19 telah mempengaruhi kondisi perekonomian secara signifikan, juga mempengaruhi kemampuan debitur, termasuk debitur KPR, dalam memenuhi kewajiban keuangan," terangnya.

Oleh karena itu, skema relaksasi dari OJK dapat menimbulkan tekanan arus kas dari kumpulan KPR yang disekuritisasi. Jika tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko likuiditas terhadap kewajiban keuangan termasuk biaya senior dan pembayaran kupon terhadap pemegang efek.

"Kami melihat risiko terkait pandemi dapat dimitigasi oleh kumpulan pinjaman individu yang terdiversifikasi dan rekening cadangan yang cukup untuk menutupi setidaknya tiga bulan pembayaran bunga dan pengeluaran senior," lanjutnya.

Baca Juga: Obligasi SMF raih peringkat idAAA dari Pefindo

Sebagai tambahan, terdapat dukungan kredit dalam bentuk cadangan tambahan untuk mengantisipasi pemburukan yang berkelanjutan dari pool yang disekuritisasi akibat dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, dengan tujuan akhir untuk menjaga profil risiko EBA sesuai dengan peringkat yang sudah ditetapkan.

Pada tahun 2016, Bank Mandiri selaku kreditur awal menjual 3.696 KPR dalam satu portofolio kepada SMF. Kemudian menerbitkan efek beragun aset dalam skema surat partisipasi (EBA-SP). Bank BRI ditunjuk oleh SMF sebagai wali amanat dan bank kustodian untuk transaksi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×