Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyoroti pentingnya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam transformasi BUMN. Hal tersebut ia sampaikan saat peresmian Gedung Nawasena Mandiri Corporate University, Selasa (30/7).
Sebagai informasi, Gedung Nawasena Mandiri Corporate University ini nantinya akan diperuntukkan sebagai pusat pelatihan dan pengembangan yang berwawasan lingkungan, teknologi, dan budaya sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh BUMN.
Baca Juga: Bank Mandiri, BRI dan Avian Sabet Penghargaan Emiten Terbaik untuk ESG
Erick bilang berharap dengan adanya gedung ini bisa menjadi sebuah awal bagaimana BUMN harus memprioritaskan pembangunan manusia indonesia sebagai sebuah peradaban dan harus menjadi fondasi bagi talenta BUMN.
Di mana, yang perlu dibangun adalah mindset bahwa talenta BUMN ini tidak kalah dari bangsa lain.
“Ini yang saya mau dari BUMN dengan ada Nawasena kita wajib menjadi benteng ekonomi nasional,” ujarnya.
Erick menambahkan, dengan penyiapan SDM yang baik, dirinya yakin bahwa potensi dan kekayaan Indonesia yang sangat besar bisa dimaksimalkan demi kemajuan bangsa.
Baca Juga: Bank Mandiri Bidik Bisnis Wealth Management Tumbuh 15%
Ia mengungkapkan, penamaan Nawasena sengaja dipilih yang bermakna Kawah Candradimuka sebagai tempat menempa, membentuk, dan menghasilkan generasi pemimpin yang unggul, tangguh dan berkualitas untuk menggapai masa depan yang cerah, penuh prestasi, dan kejayaan.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan dalam mendukung transformasi insan BUMN tersebut, Gedung Nawasena Mandiri Corporate University dibangun dengan filosofi yang mengintegrasikan tiga unsur utama.
Pertama, ramah lingkungan dengan menghadirkan fasilitas training center hijau dan asri, terdapat tiga danau yang berfungsi sebagai sarana resapan hujan serta penghawaan, dan pencahayaan alami.
Baca Juga: Bank Mandiri Luncurkan Layanan Golden Visa di Livin by Mandiri
Aspek kedua yakni budaya, dengan sentuhan budaya yang direpresentasikan batik dan tokoh wayang dengan filosofi Mandirian pembelajar tangguh. Ketiga, menghadirkan teknologi dan infrastruktur pembelajaran berbasis digital yang mendukung kolaborasi dan inovasi.
“Harapannya, ketiga unsur ini mampu mendorong pengembangan kepemimpinan di lingkungan BUMN secara terus menerus, terstruktur, dan lebih luas." ujar Darmawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
