Reporter: Dina Farisah, Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
DENPASAR. Pelaku financial technology (fintech) mulai merambah pasar luar jawa. PT Digital Alpha Indonesia (UangTeman), misalnya, masuk pasar keuangan di Bali.
Chief Executive Officer (CEO) & Co founder UangTeman Aidil Zulkifli menjelaskan, pilihan ekspansi ke Bali lantaran banyak nasabah yang masuk lewat aplikasi UangTeman berasal dari Pulau Dewata. Padahal, selama ini, UangTeman belum pernah berpromosi di Bali.
Alasan lain, karena jumlah pelaku usaha menengah kecil mikro (UMKM) dari Bali yang tinggi. "Jumlah UMKM yang menjadi nasabah incaran UangTeman di Bali 70% hingga 85%," imbuh Rio Quiserto, Deputy CEO UangTeman, Jumat (3/1).
Saat ini, memang banyak permohonan aplikasi pinjaman masih berasal dari Jakarta, sebesar 50%. Sisanya tersebar luar kota Jakarta. Lewat pembukaan kantor cabang di Bali, UangTeman menargetkan pembiayaan antara 15%20%. Artinya, target penyaluran UangTeman di Bali Rp 7,5 miliar hingga Rp 10 miliar sepanjang tahun ini.
UangTeman menawarkan promosi untuk menggaet nasabah baru di Bali. Nasabah baru akan mendapat diskon biaya layanan (bunga) sebesar 0,5% per hari. Biaya layanan ini hanya separuh harga dari biaya layanan normal, yaitu sebesar 1% per hari.
Adapun nominal pinjaman mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 juta dalam waktu 30 hari. Tahun lalu UangTeman telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 35 miliar. Tahun ini, pihaknya menargetkan penyaluran pinjaman sebesar Rp 100 miliar.
Setelah Bali, UangTeman akan merambah Makassar pada akhir Februari ini. Lalu, membuka kantor cabang di Lampung, Palembang dan Jambi. Balikpapan juga akan dijajal. Alhasil, total kantor cabang UangTeman yang akan beroperasi hingga akhir tahun ini sebanyak 15.
Demi memuluskan ekspansi cabang, UangTeman mendapat suntikan modal sebesar US$ 6 juta dari perusahaan modal ventura, yaitu Alpha JWC Ventures, yang merupakan jaringan dari Digital Alpha Group Pte Ltd berbasis di Singapura.
Fintech lain, yakni Modalku, juga berencana merambah Bandung untuk pembukaan kantor cabang terbaru. CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan, melihat potensi UMKM dan kesiapan infrastruktur di suatu daerah sebagai pertimbangan pembukaan kantor cabang.
Jaga kualitas
Lewat ekspansi cabang fintech, Reynold menilai angka inklusi keuangan bisa terdorong. Dengan teknologi, fintech akan menjaring masyarakat yang belum bankable.
Sejak beroperasi pada awal tahun kemarin sampai akhir Januari lalu, pinjaman Modalku mencapai Rp 78,6 miliar. Sebesar 81% dari pinjaman yang disalurkan memiliki tenor selama satu tahun.
Di sisi lain, meski target pembiayaan naik, UangTeman memastikan kualitas kredit tetap terjaga. Caranya, perusahaan menjalin kerjasama dengan PT Pefindo Biro Kredit pada akhir tahun lalu.
Kerjasama tersebut diharapkan menjaga angka kredit macet atau non performing loan (NPL) UangTeman di bawah 3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News