Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bagi Anda yang ingin membeli rumah, ini saat yang pas untuk berburu kredit kepemilikan rumah (KPR). Sejak Februari kemarin, banyak bank kembali menawarkan produk KPR yang memasang bunga tetap.
Maraknya KPR fixed rate tak lepas dari tren bunga acuan BI Rate yang merosot sepanjang lima bulan terakhir. Bank Indonesia telah menggunting BI Rate 1,75%, dari 9,5% per November 2008 menjadi 7,75% per Maret 2009.
Penurunan bunga sebesar itu mendorong para bankir berani menawarkan kembali KPR berbunga tetap yang sempat ngetop di tahun 2007-2008. Banyak bank sempat menyetop KPR berbunga tetap ketika BI Rate menanjak 1,5% basis poin selama Mei hingga Oktober 2008.
Tapi, untuk mengantisipasi kemungkinan perubahan bunga, bank kini menawarkan KPR berbunga tetap dalam periode terbatas. Ambil contoh, Bank Central Asia (BCA) hanya menawarkan produknya yang bernama Fix and Cap dari 6 Februari 2009 hingga 6 April 2009.
KPR Fix and Cap memungut bunga efektif 12,5% selama tiga tahun pertama. Di dua tahun berikutnya, BCA memberlakukan floating rate yang besarnya tidak lebih 14%.
Bank Permata, Bank CIMB Niaga dan Bank Danamon juga menawarkan produk KPR serupa. Bank Permata menawarkan KPR Bijak yang mengenakan bunga efektif 6,75% per tahun. "Bunga ini hanya berlaku enam bulan," ujar Rosalia Abadi, Head Mortgage Bank Permata.
Sedangkan Bank CIMB Niaga mematok bunga KPR tetap sebesar 13,5% sepanjang tahun 2009. "Besaran bunga akan berubah sesuai BI Rate di tahun berikutnya," ujar Direktur Bisnis Bank CIMB Niaga Handoyo Soebali.
Bank Danamon mengenakan bunga tetap sebesar 13,75% selama enam bulan pertama. Di semester berikutnya, bunga menjadi 14,5%.
Wakil Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja yakin, produk KPR berbunga tetap akan laris manis. "Kami tak akan merugi karena cost kami di bawah 4%," tambah Jahja.
Namun, Bank Tabungan Negara (BTN) yang merupakan pemain besar di bisnis KPR, tak tergiur menawarkan fixed rate. "Kami tetap menawarkan floating rate yang menyesuaikan dengan perubahan BI Rate setiap bulannya," ujar Evi Firmansyah, Wakil Dirut BTN.
Dalam hitungan Evi, sistem floating rate justru menguntungkan nasabah karena tren bunga sedang rontok, bukannya mekar. Tak lupa, Evi berjanji, bunga KPR BTN akan segera turun 0,5% menjadi 14% per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News