Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) boleh unjuk gigi. Pasalnya, di tengah perlambatan pertumbuhan kredit perbankan, bank pelat merah ini mampu membukukan kenaikan kredit penerusan (linkage) sebesar 12% atau menjadi Rp 3,5 triliun per semester pertama tahun ini.
"Pencapaian pertumbuhan ini hampir menyentuh target pertumbuhan kredit linkage sepanjang tahun ini yang dipatok sebesar 13,6%," ujar Sutanto, Direktur Bisnis Banking 2 BNI, Jumat (4/9). Menurut dia, pertumbuhan kredit linkage ditopang oleh meningkatnya permintaan kredit usaha mikro dan kecil dari bank perkreditan rakyat (BPR) yang menjadi mitra BNI.
Sampai saat ini, sedikitnya 200 BPR telah bermitra dengan BNI. Sampai Agustus 2015, BNI telah merangkul hingga tiga mitra BPR baru. "Kami masih akan meningkatkan jumlah BPR dan koperasi untuk menggenjot penyaluran kredit usaha mikro dan kecil melalui skema linkage," kata Sutanto.
Gambaran saja, porsi kredit linkage terhadap total penyaluran kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) milik BNI mencapai 3%-4%. Total portofolio kredit UMKM BNI sendiri mencapai Rp 43,21 triliun. BNI berkomitmen untuk mendongkrak kredit linkage hingga 25% terhadap total kredit UMKM.
"Akhir tahun 2016 nanti, kredit linkage kami harapkan bisa tembus 25% terhadap total kredit UMKM," imbuh Sutanto. Terbaru, sebanyak 24 BPR yang tergabung dalam BPR Nusamba dan Mitra Harmoni Group mengantongi kredit Rp 268 miliar dari BNI. Kredit itu mengalir lewat PT Sentra Modal Harmoni selaku holding company dari BPR Nusamba Group.
Sutanto mengatakan, dalam perjanjian kerjasama ini, pihaknya menyalurkan kredit tambahan modal kerja. Model bisnis kredit linkage juga menjadi Bank DKI untuk menggenjot kinerja kredit UMKM. Bank Pembangunan Daerah (BPD) ini berencana mengalihkan fokus penyaluran kredit dari sektor korporasi ke sektor ritel, UMKM dan linkage.
Untuk bisnis linkage, Bank DKI akan masuk ke pembiayaan badan usaha milik daerah (BUMD), seperti ke PD Pasar Jaya. Lain lagi cara Bank Jatim yang menggandeng Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah se-Indonesia (Perbamida).Sampai 31 Juli lalu, Bank Jatim telah berkongsi dengan 69 BPR. Dari kerjasama ini, kredit yang disalurkan emiten bersandi saham BJTM itu mencapai Rp 327,74 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News