Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) akan menggelar RUSPLB, Selasa (15/12) yang salah satu agendanya akan meminta izin pada pemegang sahamnya terkait rencana penggabungan usaha dengan PT Bank Mandiri Syariah, dan PT Bank BNI Syariah.
Lengkapnya ada lima agenda yang akan dimintakan persetujuannya dalam rapat: persetujuan dan penggabungan Yang akan dilakukan, persetujuan atas rancangan penggabungan, persetujuan atas konsep akta penggabungan, persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar perseroan, dan persetujuan atas perubahan susunan direksi, komisaris, dan dewan pengawas syariah bank hasil penggabungan.
Adapun pekan lalu, Kementerian BUMN telah mengumumkan bank hasil merger akan menggunakan nama baru yaitu PT Abnk Syariah Indonesia Tbk, dan akan tetap menggunakan kode BRIS sebab BRI Syariah yang akan menjadi entitas penerima penggabungan.
Dalam rancangan tersebut juga disebutkan bahwa susunan direksi akan berjumlah 10 orang yang terdiri dari direktur utama, dua posisi wakil direktur utama, dan masing-masing satu direktur wholesale & transaction banking, retail banking, sales & distribution, information technology & operations, risk management, compliance & human capital, serta finance & strategy.
Baca Juga: Harga saham BRI Syariah (BRIS) catat rekor tertinggi sejak IPO
Hery Gunardi, Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN mengatakan, seluruh proses dan tahapan-tahapan merger akan terus dikawal hingga penggabungan ketiga bank syariah BUMN selesai dilakukan. Dia memastikan perubahan dan penyesuaian operasional telah sesuai dengan tujuan dan kegiatan operasional bank hasil merger.
Bank gabungan itu memiliki visi menjadi top 10 bank syariah terbesar di dunia dalam 5 tahun ke depan dan sebagai top 10 bank terbesar di Indonesia. Dia menambahkan kehadiran Bank Syariah Indonesia akan menjadi tonggak kebangkitan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
"Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, entitas baru ini tentu memerlukan identitas yang kuat dan direksi yang berpengalaman untuk menjalankan operasionalnya. Dengan direksi yang akan diisi oleh orang-orang berpengalaman di bidangnya, visi Bank Syariah Indonesia untuk menjadi salah satu bank syariah terbesar di dunia akan semakin mantap dan yakin bisa kita wujudkan,” ujar Hery pekan lalu.
Selanjutnya: Nama baru hasil merger 3 bank syariah BUMN akhirnya diumumkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News