Reporter: Ferrika Sari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Instrumen deposito masih menjadi pilihan utama investasi bagi pelaku industri asuransi umum. Seperti, PT Asuransi Cakrawala Proteksi yang mengandalkan investasi ke deposito hingga 70%.
Wakil Direktur Utama Cakrawala Proteksi Nicolaus Prawiro menilai, berinvestasi ke deposito lebih likuid dan aman ketimbang instrumen lainnya. Apalagi, perusahaan cenderung konservatif dalam mengelola dana investasi.
“Saya perkirakan dana investasi kami sekarang sekitar Rp 300 miliar, dengan jumlah yang kecil itu membuat kami harus pilih-pilih investasi di mana,” kata Nicolaus kepada Kontan.co.id, Minggu (7/8).
Selain mengandalkan deposito, Aswata juga menaruh investasi ke instrumen surat utang negara (SUN) dan reksadana berpendapatan tetap.
Sepanjang tahun 2018, ia berharap perusahaan bisa mengantongi hasil investasi yang lebih tinggi hingga 8%. Maka untuk mencapai itu, Aswata akan menambah portofolio investasi di obligasi dan reksadana, karena investasi ke deposito dirasa cukup.
Meski target investasi cenderung rendah, namun Asuransi Cakrawal berani memasang target lebih tinggi untuk laba dan pendapatan premi bruto sekitar 20% di tahun 2018. Untuk mencapainya, perusahaan terus memperluas jaringan bisnis melalui penambahan kantor cabang baru.
Awal tahun ini, misalnya, pihaknya telah mendirikan empat kantor cabang baru di Palangkaraya Kalimantan Tengah, Parepare Sulawesi Selatan, Karawang Jawa Barat dan Jember Jawa Timur. Kemungkinan cabang baru akan ditambah lagi tahun depan.
“Saat ini kami cenderung mengoptimalkan semua jaringan dan diusahakan bisa secara maksimal menjaring pendapatan premi nasabah,” kata dia.
Selain memperluas jaringan, perusahaan juga akan menambahan bisnis dari broker asuransi, rekanan bank dan perusahaan pembiayaan serta mengembangkan bisnis dari agen ke agen.
Di sisi lain, ia menilai pertumbuhan hasil investasi di semester II 2018 cenderung tidak signifikan, karena sebagian besar ditaruh ke deposito. Tapi ada kekhawatiran, adanya kenaikan suku bunga acuan menyebabkan harga kendaraan bermotor dan barang-barang naik, sehingga perlu ada penyesuaian nilai premi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News