Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menilai adanya konflik yang tengah memanas dan meluas di Timur Tengah bisa berdampak buruk terhadap kinerja asuransi marine cargo. Khususnya, untuk pengiriman barang dari dan ke wilayah tersebut, terutama untuk produk-produk unggulan, seperti minyak kelapa sawit, karet, otomotif hingga biji kopi.
"Sejak konflik meletus, praktis tidak ada yang berani mengirim barang melalui wilayah tersebut. Hal itu bisa memperburuk kinerja asuransi marine cargo, apalagi perang Rusia-Ukraina yang masih belum menemui titik penyelesaian," kata Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok kepada Kontan, Selasa (8/10).
Mengantisipasi dampak tersebut, Linggawati mengatakan Great Eastern General Insurance Indonesia mengubah fokus untuk menggarap sektor pengiriman barang domestik, khususnya antarpulau di wilayah Indonesia. Selain itu, pihaknya juga fokus untuk menggarap pangsa pasar yang lebih luas untuk ekspor dan impor barang-barang dari dan ke wilayah Asia, Pasifik, Amerika, dan Eropa.
Sampai September 2024, Linggawati menerangkan Great Eastern telah meraih pendapatan premi dari asuransi marine cargo sebesar Rp 94 miliar. Nilai itu meningkat 36%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Ada Usulan Kenaikan Tarif Premi Asuransi Gempa Bumi, Ini Respons Asuransi Umum
"Pertumbuhan premi yang cukup signifikan didukung oleh peningkatan volume pengiriman kargo baik domestik maupun ekspor-impor. Pengiriman kargo domestik didominasi jenis kargo kebutuhan pokok seperti beras, gula, serta produk-produk makanan dan minuman, sedangkan kargo ekspor-impor didominasi oleh barang-barang berupa bahan makanan dan olahan, mesin-mesin industri, material konstruksi, serta hasil pertambangan ke kawasan Asia, Pasifik, Amerika, dan Eropa," tuturnya.
Lebih lanjut, Linggawati menyebut Great Eastern sangat optimistis dengan prospek asuransi marine cargo ke depannya, seiring dengan meningkatnya kebutuhan domestik rumah tangga dan investasi atau pembukaan kawasan industri baru di Indonesia.
Dia bilang dengan meningkatnya arus barang ekspor dan impor dari dan ke Indonesia, tentu juga akan meningkatkan kebutuhan asuransi marine cargo.
Linggawati mengatakan, dengan kenaikan premi yang signifikan pada tahun ini, Great Eastern optimistis bisa mempertahankan tren positif sampai akhir tahun. Dia mengatakan Great Eastern memproyeksikan perolehan premi dari asuransi marine cargo bisa tembus Rp 130 miliar pada 2024.
Baca Juga: Ada Usulan Kenaikan Tarif Premi Asuransi Gempa Bumi, Ini Respons Asuransi Umum
Oleh karena itu, Linggawati berharap kondisi geopolitik makin stabil dan aman, sehingga perolehan premi asuransi marine cargo bisa lebih meningkat lagi pada tahun-tahun berikutnya.
Sebagai informasi, data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi lini asuransi marine cargo per semester I-2024 sebesar Rp 2,78 triliun. Nilai itu meningkat 10,2%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News