Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) konsisten mencatatkan kinerja dan pertumbuhan yang positif. Sampai dengan kuartal I-2019 ini BTPN Syariah sudah membukukan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 20% menjadi Rp 7,51 triliun dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya senilai Rp 6,24 triliun atau year on year (yoy).
Kendati tumbuh relatif tinggi, kenaikan pembiayaan ini diikuti dengan kualitas yang masih baik antara lain, tercermin dari tingkat pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) sebesar 1,38% membaik dibandingkan periode setahun sebelumnya 1,67%.
“Kami menjalankan fungsi intermediasi dengan sehat dan seimbang. Alhamdulillah, pembiayaan tumbuh dengan baik, dan rasio pembiayaan bermasalah masih terjaga. Ini mencerminkan bahwa nasabah kami telah memiliki sikap disiplin yang tinggi," kata Ratih Rachmawaty, Direktur Utama BTPN Syariah dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Selasa (23/4).
Fokus dan konsisten melayani masyarakat prasejahtera produktif sejak 2010 (masih sebagai Unit Usaha Syariah BTPN), saat ini, BTPN Syariah tercatat memiliki 3,5 juta nasabah aktif, 100% adalah perempuan keluarga prasejahtera produktif.
“Membuat nasabah memiliki perilaku unggul yaitu berani berusaha, disiplin, kerja keras dan solidaritas, adalah tujuan utama kami. Dengan perilaku tersebut, mereka akan mudah gapai mimpi mereka dengan cara yang tepat. Jadi kunci keberhasilan juga ada di diri mereka”, tambah Ratih.
Hingga periode kuartal pertama ini, total aset BTPN Syariah tumbuh 32% yoy menjadi Rp 12,54 triliun dari Rp 9,49 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 7,82 triliun tumbuh 17% dari Rp 6,7 triliun pada kuartal I tahun sebelumnya. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada di posisi 39,4% artinya masih ada ruang ekspansi yang cukup besar bagi perusahaan di tahun ini.
Dus, hingga akhir Maret 2019 total laba bersih setelah pajak (NPAT) BTPN Syariah tercatat mencapai Rp 288 miliar atau tumbuh 36.0%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News