Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan Mei 2021 bisnis gadai emas milik PT Pegadaian untuk Saldo Pinjaman (Outstanding Loan) mengalami kenaikan sebesar 10,41% year on year (yoy) atau senilai Rp 3,7 triliun dibandingkan dengan Mei 2020.
Hingga Mei 2021 pegadaian telah merealisasikan OSL sebesar Rp 38,99 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 35,29 triliun, mengalami kenaikan Rp 3,7 triliun atau naik 10,41%.
Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pegadaian (Persero) Basuki Tri Andayani menjelaskan, salah satu faktor pendorong kenaikan ini adalah harga Emas global yang juga turut meningkat saat ini dengan pergerakan harga emas berada di kisaran US$ 1.900/ounce.
"Khusus untuk bisnis gadai emas PT Pegadaian, target OSL awal yang ditetapkan pada Mei 2021 sebesar Rp 42,4 triliun dan tercapai sebesar Rp 38,99 triliun atau telah tercapai 91,8% dari target OSL yang ditetapkan," kata Basuki kepada kontan.co.id, Rabu (9/6).
Ia juga menambahkan, hingga periode Mei 2021, nasabah yang menggadaikan emasnya di PT Pegadaian berjumlah 5.50 Juta Nasabah aktif, dengan sebanyak 9.5 juta rekening.
Secara target OSL bisnis gadai emas Pegadaian di pertengahan 2021 sudah menyentuh 91,8% dari target OSL Rp 42,4 triliun dan target nasabah yang sudah berada pada 89.60% dari 6.13 juta Nasabah, Pegadaian optimis dalam memproyeksikan bisnis gadai emas di Tahun ini.
Baca Juga: Pefindo tegaskan peringkat idAAA untuk Pegadaian
Menurut Basuki, walau harga emas dunia sempat merosot pada awal tahun, hingga 8 Juni 2021 sekarang, harga emas kembali menguat hingga menyentuh US$ 1900/ons yang artinya pemberian Uang Pinjaman yang dapat diperoleh nasabah dapat lebih optimal.
"Mengingat dengan berat emas perhiasan yang sama, nasabah dapat memperoleh pinjaman yang lebih tinggi dan berlaku pula bagi nasabah yang telah menggadaikan barangnya, dapat meminta tambahan pinjaman, dengan ketentuan pinjaman milik nasabah tersebut masih dapat dilakukan penambahan pinjaman," ungkap Basuki.
Menurutnya, dengan data tersebut di atas, PT Pegadaian (Persero) optimis target yang telah ditetapkan untuk tahun 2021 akan tercapai.
Dalam bisnis gadai, Pegadaian membidik pelayanan bisnis Gadai Emas untuk seluruh segmen masyarakat Indonesia baik dengan tujuan konsumtif maupun produktif, dengan berbagai fitur gadai sesuai kebutuhan, mengingat besar dan jenis kebutuhan tiap segmen sangat bervariasi tergantung dari tujuan dan kebutuhan nasabah yang bersangkutan.
Dalam menjaga bisnis gadai di tahun ini, selain melakukan optimalisasi nilai taksiran yang mengikuti harga emas dunia, Pegadaian juga melakukan berbagai strategi pemasaran gadai emas antara lain, pemasaran diseluruh platform online dan offline, diskon serta berbagai bonus untuk transaksi gadai emas, hingga peningkatan dan inovasi produk seperti Titipan Emas Fisik yang dapat membantu masyarakat yang memiliki emas namun terkendala akan tempat penyimpanan yang aman.
"Titipan Emas Fisik Pegadaian juga tidak hanya sebatas penyedia jasa penyimpanan, namun sewaktu-waktu nasabah membutuhkan dana, dapat digadaikan secara cepat melalui aplikasi Pegadaian Digital," jelasnya.
Basuki menyebut, Pegadaian juga masih menjalankan program Gadai Peduli sebagai bentuk konsistensi Pegadaian dalam membantu Masyarakat di tengah Pandemi dengan program pemberian pinjaman tanpa bunga yang diberikan kepada masyarakat dengan pinjaman sampai dengan Rp 1 juta dalam waktu kredit maksimal 90 hari, dan akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2021.
Selanjutnya: Begini cara menggadaikan barang tanpa bunga di Pegadaian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News