kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Hingga Oktober, sebesar 65% kredit BRI Agro disalurkan ke sektor agrikultur


Rabu, 14 November 2018 / 21:04 WIB
Hingga Oktober, sebesar 65% kredit BRI Agro disalurkan ke sektor agrikultur
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di Kantor Cabang Utama Bank BRI Agro


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Besarnya peluang industri pertanian dan perkebunan, terus dimanfaatkan oleh perbankan. Salah satunya PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) yang telah menyalurkan 65% Dari total kredit ke sektor agrikultur.

Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto menyatakan hingga Oktober 2018, outstanding kredit BRI Agro sebesar Rp 13,3 triliun. Nilai ini tumbuh 30% year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun lalu. Adapun non performing loan (NPL) sebesar 2,9%. Artinya sekitar Rp 8,65 triliun kredit di BRI Agro disalurkan ke sektor agrikultur. Meski tidak merinci NPL, Agus menyatakan kualitas kredit agrikultur sangat bagus.

"Tahun ini target kredit tumbuh 38% dari Rp 10,9 triliun pada tahun lalu. Tetap yang paling besar ada di agrikultur menyasar Sawit. Kita juga masuk ke komoditi kelapa, tebu, dan mulai mencoba membiayai kopi," ujar Agus kepada Kontan.co.id, Selasa (13/11).

Guna mencapai target, Agus bilang pihaknya akan memperbanyak ragam komoditi untuk diberikan pinjaman. Namun memperdalam komoditi unggulan seperti sawit dan kelapa. Selian itu,BRI Agro juga tengah mengembangkan layanan trade finance atau transaksi dagang dalam maupun luar negeri bagi nasabah. Lantaran saat ini baru ada 5% dari nasabah BRI Agro yang melakukan trade finance.

Bila layanan ini rampung, Agus berharap bisa memperbesar rasio nasabah yang melakukan trade financing hingga 20% hingga 30% dari total nasabah. "Tahun depan tumbuh kita harapkan kredit tumbuh diatas 30%. Sampai dengan Pemilihan Presiden tingkat konsumsi bertambah, mudah-mudahan turut mendorong sektor komoditi," imbuh Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×