Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. HSBC Indonesia tercatat sebagai penyumbang laba terbesar keenam ke induk perusahaannya, HSBC Holding Plc di London, Inggris. Kantor cabang bank asing (KCBA) ini hanya kalah dari cabang HSBC di Hong Kong, Hong Kong, China, India, Malaysia, dan Singapura.
HSBC Holding membukukan laba kotor US$ 12,7 miliar selama semester I-2012, sementara laba yang bisa diatribusikan kepada pemegang saham senilai US$ 8,2 miliar.
Unit HSBC di Hong Kong menyetor sekitar US$ 3 miliar. Sementara HSBC Indonesia menyokong 2%.
Kendati tertinggal dari sisi nilai, HSBC Indonesia masih lebih unggul dari sisi pertumbuhan laba. "Pertumbuhan laba kotor HSBC Indonesia mencapai 62%, tertinggi dari yang lain," ujar Hanna Tantani, SPV Finance and Deputy Chief Finance Officer HSBC Indonesia, kemarin.
Di Indonesia, HSBC fokus di segmen corporate banking dengan kontribusi sebesar 75% - 80% terhadap aset. Sisanya berasal dari bisnis konsumer dan ritel. Pertumbuhan kredit selama semester I-2012 mencapai 25% jika disetahunkan. Sayang Hanna tidak mau menyebutkan angkanya.
Berdasarkan laporan ke Bank Indonesia, HSBC Indonesia memiliki aset Rp 61,36 triliun per akhir Mei 2012, tumbuh 25% dibandingkan dengan posisi yang sama 2011 senilai Rp 49,11 triliun. Penyaluran kreditnya naik 31,8% menjadi Rp 35,14 triliun. Laba bersihnya, melonjak 70% menjadi Rp 550 miliar dari sebelumnya Rp 323 miliar.
Ali Setiawan, Head of Global Market HSBC Indonesia menuturkan, melihat ekonomi saat ini, pertumbuhan kredit sepanjang 2012 tidak akan sekinclong tahun lalu. Sampai enam bulan pertama tahun ini, HSBC Indonesia beroperasi melalui 47 kantor cabang, termasuk unit usaha syariah di berbagai kota.
HSBC Holding sendiri memiliki 7.200 kantor di 85 negara pada enam wilayah, antara lain Eropa, Hong Kong, sebagian Asia Pasifik, Timur Tengah, Amerika Utara, dan Amerika Latin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News