Reporter: Arkani Ikrimah | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) bekerjasama dengan Organization for Economic Coorperation and Development (OECD) menyelenggarakan The 8th IICD board Forum dengan tema “Board Performance Evaluation based on G20/OECD Principles” pada Rabu (19/7).
Pada kesempatan itu, Maryono, Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) menyampaikan rendahnya penilaian perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip terjadi karena beberapa faktor. Yakni, mulai dari remunerasi sampai pada belum adilnya memberlakukan pemegang saham besar dan kecil.
BTN sendiri berusaha untuk memenuhi prinsip-prinsip implementasi perusahaan pada tahun ini. Bukti dari usaha tersebut adalah BTN telah masuk dalam kelompok most of improvisation pada 2015. Hal itu adalah salah satu langkah menuju 50 Asean Score.
Board Performance Evaluation based on G20/OECD Principles ini berfokus pada evaluasi dewan. Evaluasi dewan menjadi suatu hal yang penting bagi tata kelola perusahaan karena dewan komisaris bertanggung jawab untuk membimbing strategi perusahaan, tata kelola resiko, memantau kinerja manajeman, dan memberikan hasil yang positif bagi para pemegang saham.
IICD yang merupakan organisasi nirlaba yang sudah berdiri sejak tahun 2000 secara konsisten mempromosikan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik (GCG) di Indonesia. IICD melakukan beberapa usaha seperti menggelar seminar atau konferensi, pelatihan GCG regular, advokasi dan penelitian GCG sesuai dengan misi IICD yaitu menginternalisasi praktik terbaik tata kelola perusahaan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
