kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IIMS gagal mendongkrak multifinance


Kamis, 09 Oktober 2014 / 06:32 WIB
IIMS gagal mendongkrak multifinance
ILUSTRASI. Sebelum membeli kasur tingkat untuk anak, sebagai orang tua sebaiknya perlu tahu hal-hal seputar kasur tingkat


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kelesuan pasar otomotif tahun ini sepertinya memang cukup parah bagi perusahan pembiayaan. Gelaran pameran otomotif terbesar Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 bahkan tak mampu mendorong kinerja multifinance.

Panitia IIMS menyatakan bahwa ajang tersebut berhasil mencatatkan transaksi Rp 5,45 triliun. Nilai tersebut menjadi rekor baru di gelaran akbar otomotif tahunan ini. Toh, angka tersebut nyaris tak berarti apa-apa bagi beberapa perusahaan pembiayaan.

Adira Finance, misalnya, mengaku kalau gelaran ini tak berdampak besar bagi kinerja mereka di September 2014. Dibanding bulan-bulan sebelumnya, kinerja pembiayaan mobil mereka tetap saja flat.

Niko Kurniawan, Deputy Director Head of Retail Car Financing Adira Finance, mengatakan, penyaluran kredit untuk kendaraan roda empat bulan September sama saja bila dibandingkan dengan rata-rata penyaluran kredit tiap bulan. Sepanjang September maupun bulan-bulan lain, penyaluran kredit Adira per bulan sekitar Rp 1,16 triliun. Sepinya dampak pameran otomotif ini, menurut dia, memang disebabkan pasar otomotif yang lesu dari tahun ini. Jadi, meski ada event besar, dampaknya tidak terasa.

Sistem inden

Padahal, Niko berharap, IIMS tahun ini bakal bisa mengerek kredit di bulan September. "IIMS tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya," kata dia. Realisasi di IIMS makin memberatkan kinerja multifinance di bisnis pembiayaan mobil. Apalagi, pembiayaan dari bisnis kredit mobil bekas juga terhitung sulit.

Sampai September 2014, Niko bilang, total penyaluran kredit kendaraan roda empat Adira sudah mencapai lebih dari 80% dibanding target tahun ini sebesar Rp 13 triliun. Namun, dengan kondisi ekonomi di kuartal IV yang masih penuh tanda tanya, tak pelak Adira pun mesti hati-hati.

Indomobil Finance juga mengalami hal yang serupa di IIMS lalu. Meski tak menyebut angka, CEO Indomobil Finance Gunawan mengakui, efek IIMS kurang signifikan mendorong pembiayaan di bulan September 2014. Menurut Gunawan, nilai transaksi yang tinggi di IIMS makin banyak diisi oleh pembelian mobil secara inden. Artinya, multifinance tak bisa langsung kecipratan karena mobilnya pun belum diterima konsumen. "Sehingga belum bisa dibukukan sebagai pembiayaan pada bulan September," ungkapnya.

Selain itu, pengunjung di IIMS juga terbatas hanya dari kawasan Jabodetabek. Ditambah masa pameran yang hanya sepuluh hari pun terbilang pendek. Perusahaan pembiayaan lain, BCA Finance, juga merasakan hal yang sama.

Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim bilang, memang belum semua data pembiayaan saat IIMS masuk, namun untuk tahun ini dampaknya tidak terlalu besar. Seperti halnya Gunawan, Roni mengatakan, makin banyaknya transaksi pembelian mobil secara inden menyebabkan pencairan kredit jadi tertunda. Sementara, secara umum, pasar otomotif tahun ini juga cenderung stagnan seiring dengan terjadinya perlambatan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×