Reporter: Nurul Kolbi | Editor: Roy Franedya
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus menembus rekor baru berdampak positif ke kinerja PT Jamsostek kuartal I-2013. Hasil investasi Jamsostek melonjak signifikan, sehingga berdampak ke imbal hasil pengembangan dana untuk para peserta.
Hasil investasi menembus Rp 4,7 triliun. Jumlah tersebut mencapai 32,41% dari target hasil investasi sepanjang tahun ini sebesar Rp 14,6 triliun. Dari sisi pertumbuhan, ada kenaikan 35% dari periode yang sama tahun lalu. Imbal hasil alias yield of investment Jamsostek selama tiga bulan pertama tahun ini sebesar 3,46% (year to date).
Portofolio saham menjadi penyumbang terbesar. Penempatan dana di saham senilai Rp 25,68 triliun menghasikan gain Rp 1,95 triliun. Kontribusi terhadap hasil investasi mencapai 41,31%. "Ini berkat kenaikan IHSG," ujar Direktur Investasi Jamsostek, Jeffry Haryadi. Penyumbang hasil investasi terbesar kedua adalah obligasi senilai Rp 1,44 triliun, dengan dana kelolaan Rp 59,71 triliun. Obligasi merupakan penyerap dana investasi terbesar Jamsostek.
Sedang deposito hanya menghasilkan bunga Rp 665 miliar, meski menempatkan dana Rp 42,57 triliun atau 30,22% dari total aset. (lihat tabel). Hasil deposito tidak menggembirakan lantaran suku bunga dana di perbankan terus menyusut.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, selama Februari 2012-Februari 2013 perbankan menurunkan biaya dana rata-rata dari 4,43% menjadi 3,78%. Artinya, bunga yang ke deposan mengecil. Meski tidak menarik, Jamsostek tetap mengalokasikan dana di deposito untuk mendiversifikasi risiko.
Hingga Maret 2013 total dana investasi Jamsostek Rp 140,86 triliun. Selain membenamkan dana di saham, obligasi dan deposito, Jamsostek juga berinvestasi di reksadana Rp 12,48 triliun, properti Rp 363,45 miliar dan penyertaan modal Rp 44,93 miliar. "Total investasi hingga akhir tahun Rp 149,127 triliun. Jadi, hingga Maret 2013 sudah 94,46% dari target," kata Jeffry.
Direktur Utama Jamsostek, Elvyn G Masassya, menambahkan pemberian manfaat merupakan bagian terpenting layanan jaminan sosial. "Bagaimana mau memberi manfaat lebih baik ke peserta jika kinerja investasi tidak baik?," katanya. Hingga Maret 2013, imbal hasil investasi 13,83% (year to year).
Dengan hasil investasi yang signifikan, Jamsostek meraih laba bersih kuartal I sebesar Rp 973 miliar. Angka ini mencapai 44,35% dari target laba tahun ini Rp 2,19 triliun. Jika hasil investasinya bagus, manajemen memprediksi, akhir 2013 laba bersih Jamsostek bisa mencapai Rp 2,5 triliun, alias melampaui target .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News