kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Imbas FTV, KPR Permata Syariah merosot 30%


Jumat, 31 Mei 2013 / 11:32 WIB
Imbas FTV, KPR Permata Syariah merosot 30%
ILUSTRASI. Ada dua kripto yang terlihat seperti taruhan berisiko untuk tahun 2022. Mereka adalah Shiba Inu dan Dogecoin. Photo Illustration by Jakub Porzycki/NurPhoto


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) sudah memberlakukan aturan Financing to Value (FTV) permbiayaan perumahan bagi perbankan syariah per April kemarin. Sebagai imbas dari aturan tersebut, Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Permata Tbk (BNLI) mengalami penurunan pembiayaan.

"Ada penurunan. Bila dibanding Maret, pembiayaan April kami turun 30%," ucap Head of Bank Permata Syariah, A. Permana, kepada KONTAN, Jumat, (31/5).

Ia melihat, down payment (DP) ternyata berperan penting dalam mempengaruhi keputusan nasabah untuk melakukan Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Permana mengaku, per bulannya Permata Syariah bisa menyalurkan KPR sekitar Rp 300 miliar. Namun karena imbas FTV ini, jumlah tersebut menurun.

Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) pun telah membahas dan melakukan presentasi dengan BI untuk meminta izin melakukan Musyarakah Mutanaqisah (MMQ). Hanya saja, hal tersebut belum mendapat persetujuan. Ia bilang, pembahasan dengan BI mengenai hal ini tinggal mengenai detail teknis pelaksanaan.

Permana yang juga merupakan Sekertaris Jenderal (Sekjen) Asbisindo itu berharap BI dapat menyetujui sistem MMQ tersebut untuk pembiayaan KPR. "Kami harapkan semester 2 sudah bisa jalan. Bila tidak, hal ini bisa terus berpengaruh terhadap bisnis," sebutnya.

Pasalnya, selama ini KPR Permata Syariah sedang tumbuh sangat baik. Pada akhir tahun lalu, pembiayaan yang disalurkan melonjak 262% dari Rp 600 miliar menjadi Rp 6,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×