Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia batal menyelenggarakan Piala Dunia U-20 yang sedianya akan dihelat Mei 2023. Di dunia asuransi, pembatalan sebuah event besar seperti itu ternyata bisa mendapat proteksi.
Terlepas apakah pemerintah telah mengasuransikan salah satu event besar sepak bola tersebut, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bern Dwyanto mengungkapkan bahwa sudah seharusnya event-event besar seperti itu diasuransikan.
Dalam hal ini, Bern mengungkapkan bahwa asuransi tersebut bisa masuk dalam asuransi event cancellation yang bisa memberikan pertanggungan atas potensi kehilangan pendapatan yang diperoleh dari atau biaya yang dikeluarkan.
Baca Juga: Laba Tugu Insurance (TUGU) Melesat 21% Sepanjang 2022
“Untuk suatu peristiwa karena pembatalan, gangguan, penundaan atau relokasi yang disebabkan oleh bahaya yang ditanggung,” ujar Bern.
Sementara itu, Ketua AAUI Budi Herawan menambahkan, meskipun demikian perlu dilihat dulu penyebab dari pembatalan tersebut.
Mengingat, ada juga faktor politis yang juga menjadikan event Piala Dunia U-20 batal.
Menurutnya, selama ini jarang ada polis yang menjamin proteksi jika berhubungan dengan hal-hal yang berbau politis. Jikalau ada yang memberi proteksi, ia memastikan bahwa preminya mahal.
“Kapasitas reasuransinya juga sangat terbatas,” jelasnya.
Melihat kondisi ini, Pengamat Asuransi yang juga merupakan dosen STMA Trisakti Dody Dalimunthe mengungkapkan, ini menjadi momen untuk mengingatkan bahwa asuransi bisa menjadi kebutuhan untuk penyelenggara event.
Baca Juga: Pencabutan Izin Usaha Wanaartha Digugat di PTUN
Ia menambahkan asuransi untuk event ini bisa menawarkan beberapa perlindungan finansial dengan beberapa detail yang bisa dijaminkan dalam polis. Misalnya, terkait cuaca, kerusakan properti maupun kecelakaan dalam sebuah event.
“Saat ini jarang ada permintaan dan penawaran tentang produk asuransi ini,” imbuhnya.
Menurutnya, situasi tersebut membuat lini bisnis pertanggungan ini tidak atau kurang mencapai bilangan besar untuk skala efisiensi bagi perusahaan asuransi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News