Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri asuransi syariah menargetkan premi atau kontribusi bertumbuh double digit. Hal ini sejalan dengan proyeksi dari Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) yang menargetkan premi atau kontribusi asuransi syariah bertumbuh double digit hingga 11%.
Seperti dilaporkan Kontan.co.id pada Sabtu (31/12), Direktur Eksekutif AASI Erwin Noekman mengatakan, asuransi syariah secara prinsip memperkirakan berdasarkan hitungan statistik atau tren yang ada, akan terjadi pertumbuhan sekitar double digit.
Dari sisi pelaku industri, Direktur Utama PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia (ASyKI) Mudzakir mengatakan, target kontribusi di 2023 ASyKI merencanakan tumbuh sebesar 15%.
Dia menuturkan, belajar dari keberhasilan ASyKi dalam menghadapi masa pendemi selama tiga tahun terakhir. ASyKi tetap survive dan bertumbuh serta menjadi modal awal untuk mencapai target 2023.
Baca Juga: Tim Likuidasi Ditolak Masuk Kantor Wanaartha Life, Ini Alasan Manajemen
"Strategi dan inisiatif perusahaan tentu akan terus di sesuaikan dengan kondisi selama perjalanan di tahun 2023," kata Mudzakir saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (2/1).
Mudzakir menambahkan, ASyKI mempunyai produk baru di 2023 seperti Hospital Cash Plan dan beberapa produk eksisting yang dikemas dalam program asuransi bagi komunitas yang lebih menarik.
Selain itu, Mudzakir bilang ASyKI memiliki beberapa strategi dan inovasi di antaranya, pertama, dukungan teknology informasi yang mumpuni dan aplikatif. Mudzkir menyebut. ASyKI sudah membiasakan bisnis proses yang ditopang oleh sistem informasi yang memadai.
"Calon nasabah bisa melakukan pendaftaran kepesertaan menggunakan aplikasi dan client.asyki.com. Sehingga bisa di jangkau oleh semua lapisan masyarakat di manapun berada sepanjang ada jaringan internet," ungkap Mudzakir.
Kedua, peserta atau nasabah berbasis komunitas. Pemegang polis ASyKI, lebih banyak dengan kategori komunitas sehingga memudahkan dalam mengkomunikasikan berbagai produk baik produk tambahan (rider), produk baru maupun informasi program lainnya.
Ketiga, produk yang simple dan terjangkau. Karena dimulai dengan asuransi yang fokus pada sektor mikro, menjadi modal untuk pengembangan ke pasar menengah dan atas. Sehingga bisa saling tanggung renteng antara peserta yang berkontribusi besar dan yang terjangkau.
Lebih lanjut, Mudzakir menerangkan, beberapa strategi dan inovasi tersebut sebenarnya lebih kepada melanjutkan beberapa kebijakan dan kebiasaan yang baik dan telah terbukti memberikan hasil maksimal di tengah puncak pendemi beberapa waktu belakang.
Baca Juga: Tim Likuidasi Dihalangi Masuk ke Kantor WanaArtha Life
Sementara itu, PT Zurich General Tafakul Indonesia (Zurich Syariah) optimis tahun 2023 ini mampu tumbuh double digit. Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak meyakini dengan dibuka kembalinya perjalanan ibadah umroh, akan meningkatkan tren bisnis asuransi dan perjalanan syariah.
Hilman menuturkan, Zurich Syariah fokus pada peningkatan penetrasi produk unggulan berupa asuransi perjalanan dan kendaraan bermotor dengan tetap melihat peluang yang ada dan kebutuhan konsumen.
"Strategi kami berfokus pada tiga aspek yaitu inovasi, simplifikasi, dan kebutuhan nasabah," ungkap Hilam saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (2/1).
Lebih lanjut, Hilam bilang, pertama dan terpenting, komitmen Zurich Syariah untuk tetap melayani dan mendukung nasabah untuk memberikan perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News