Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerima tawaran dari investor untuk menjajaki akuisisi atau mengambilalih beberapa bank bank di Tanah Air. Perbankan memang tengah didorong melakukan konsolidasi dengan aturan modal minimum Rp 3 triliun pada akhir 2022. Akhir tahun ini harus sudah dipenuhi minimum Rp 2 triliun.
Berdasarkan penelusuran Kontan.co.id, ada sekitar 27 bank swasta nasional memiliki modal inti di bawah Rp 2 triliun. Jumlah ini berdasarkan laporan keuangan September 2020 dan ditambah dengan Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I yang sudah memenuhi modal inti Rp 1 triliun per akhir 2020.
Heru Kristiyana, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK mengatakan, ketertarikan investor tersebut karena margin bunga bersih atau Net Interst Margin (NIM) perbankan Indonesia masih cukup tinggi yakni sekitar 4%.
Namun, OJK masih perlu menganalisis lebih jauh minat dari investor tersebut.
"Bank tidak boleh dimiliki oleh pemilik yang tidak punya visi dan arah. Oleh karena itu OJK harus mencermati dan tidak sembarang memberi izin. Investor harus punya visi yang baik, berkomitmen kuat untuk membuat bank berdaya saing dan mendorong ekonomi nasional," kata Heru saat konferensi pers saat peluncuran RP2I 2020-2025 secara virtual, Kamis (18/2).
Baca Juga: OJK banyak terima tawaran investor untuk akuisisi bank di Indonesia
Sementara bank-bank yang masih memiliki modal inti di bawah Rp 2 triliun sudah mempersiapkan diri untuk melakukan penambahan modal. Sebagai ada yang akan memenuhi aturan permodalan dengan mengajukan permohonan Initial Public Offering (IPO).
Hanya saja, OJK juga masih perlu menganalisis lebih dalam terkait visi yang ingin dikembangkan bank tersebut ke depan. Regulator tidak ingin IPO hanya dipakai sebagai alat untuk memenuhi aturan modal inti saja dan pemilik tidak tahun bank tersebut akan dikembangkan ke arah mana.
"Visi dan pemilik dan manajemen bank ke mana akan jadi fokus kami," ujar Heru.
Berikut daftar 27 bank swasta nasional dengan modal di bawah Rp 2 triliun per Kuartal III 2020:
1. Bank Oke Indonesia Tbk Rp 1,89 triliun
2. Bank Multiartha Sentosa Rp 1,73 triliun
3. Bank Sahabat Sampoerna Rp 1,46 triliun
4. Bank Bumi Artha Tbk Rp 1,46 triliun
5. Bank SBI Indonesia Rp 1,44 triliun
6. Bank Resona Perdania Rp 1,99 triliun
7. Bank Jasa Jakarta Rp 1,5 triliun.
8. MNC Bank Internationa Rp 1,19 triliun
9. Bank Index Selindo Rp 1,41 triliun
10. Bank Capital Indonesia Tbk Rp 1,24 triliun
11. Bank Digital BCA Rp 1,34 triliun
12. Bank JTRUST Indonesia Tbk Rp 1,3 triliun
13. Bank of India Indonesia Tbk Rp 1,03 triliun
14. Bank Bumi Artha Tbk Tbk Rp 1,46 triliun
15 Bank Maspion Indonesia Tbk Rp 1,22 triliun
16. Bank Amar Indonesia Tbk Rp 1,02 triliun
17. Bank Ina Perdana Rp 1,13 triliun
18. Bank Mayora Rp 1,13 triliun
19. Bank Ganesha Tbk Rp 1,07 triliun
20. Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) Rp 1,3 triliun
21. Bank Jago Tbk Rp 1,05 triliun
22. Bank National Nobu Tbk Rp 1,36
23. Bank Neo Comerce Tbk Rp 1,07 triliun
24. Bank Bisnis Internasional Tbk masuk BUKU II per Desember 2020
25. Bank Harda International Tbk Masuk bank BUKU II per Desember 2020
26. Bank Prima Master Bank Masuk BUKU II per Desember 2020
27. Bank Fama International Naik BUKU II per Desember
Selanjutnya: Diminati Sea Group, begini jawaban Bank Bumi Arta (BNBA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News