Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Manajemen PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agroniaga) memastikan, harga penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (right issue) yang akan digelar pada September mendatang di bawah harga pasar saham perseroan. Pada Rabu ini (21/8), harga saham bank yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode AGRO itu ditutup di level Rp 252 per saham.
Perseroan akan melepas 3 miliar saham baru atau setara 12,32% dari modal disetor. Dari hasil rihgt issue, manajemen AGRO berharap bisa memperoleh dana sebesar Rp 700 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk menambah modal inti perseroan. Dengan bertambahnya modal inti, maka BRI Agro bisa naik kelas dari BUKU II ke BUKU III.
Menurut Agus Noorsanto, Direktur Utama BRI Agroniaga, saat ini modal inti BRI Agroniaga sekitar Rp 4,5 triliun-Rp 4,6 triliun. Jika right issue berjalan mulus, modal inti AGRO menjadi sekitar Rp 5,2 triliun-Rp 5,3 triliun. Modal inti sebesar itu cukup untuk naik kelas ke BUKU III.
Asal tahu saja, BUKU III adalah bank yang memiliki modal inti antara Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun. "Kalau target tercapai, tahun depan bank kami sudah masuk BUKU III," kata Agus di acara Lunch Meeting-Company Update dalam rangka Right Issue AGRO di Restaurant Meradelima, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/8).
Setelah menjadi BUKU III, kata Agus, pihaknya akan menggenjot eksposur bisnisnya. Salah satunya dengan membentuk layanan keuangan tanpa kantor atau Laku Pandai milik perseroan bernama AGROLink. Layanan ini akan memperluas penetrasi bisnis perseroan ke berbagai pelosok nusantara.
Selain itu, BRI Agroniaga juga akan meningkatkan kerjasama dan aktivitas agen produk banccassurance dengan model bisnis yang terintegrasi. Ada pula rencana perseroan yang akan mendongkrak portofolio pembiayaan di sektor agribisnis mencapai 70% dari posisi saat ini yang baru 60%.
BRI Agroniaga juga bakal menggenjot produk layanan berbasis digital, yakni PINANG (Pinjaman Tenang). Produk ini diluncurkan BRI Agroniaga pada Februari 2019 lalu.
Menurut Agus, sejak diluncurkan hingga saat ini, layanan PINANG telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 6 miliar dengan total nasabah lebih dari 500 orang.
Agus bilang, layanan PINANG disediakan khusus untuk nasabah existing perseroan. Plafon pembiayaan yang disalurkan PINANG mulai dari Rp 500.000-Rp 20 juta dengan tenor 1-12 bulan. Adapun, suku bunga pinjaman PINANG 1,24% flat per bulan. Suku bunga ini diklaim lebih rendah dibandingkan suku bunga pinjaman perusahaan fintech P2P lending.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News