kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini progres penyaluran kredit bank himbara dari dana PEN, BBRI sudah lampaui target


Selasa, 25 Agustus 2020 / 21:09 WIB
Ini progres penyaluran kredit bank himbara dari dana PEN, BBRI sudah lampaui target
ILUSTRASI. Bank Rakyat Indonesia. Keterangan foto : bri.co.id


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penyaluran kredit bank Himbara dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp 30 triliun dalam rangka percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah cukup tinggi. 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah. Daru penempatan dana itu, Bank Himbara diminta menyalurkan kredit sebesar tiga kali lipat dalam jangka waktu tiga bulan terhitung sejak 25 Juni 2020.

BRI sendiri memperoleh penempatan dana sebesar Rp 10 triliun. Meski belum sampai tiga bulan, bank ini sudah berhasil melampaui target Rp 30 triliun. Hingga 15 Agustus, perseroan telah menyalurkan kredit Rp 35,8 triliun kepada 836.261 debitur. 

"Target Rp 30 triliun itu sudah kami capaian pada tanggal 7 Agustus pukul 11.30 WIB. Itu disalurkan kepada 716.815 orang nasabah," kata Direktur Utama BRI Sunarso, Rabu (19/8).

Baca Juga: Ada rencana merger, total aset bank syariah BUMN Rp 245,8 triliun per Juni 2020

Sunarso merinci bahwa sebesar 56% dari kredit tersebut disalurkan pada nasabah eksisting dana 44% pada nasabah baru. Itu  ia jelaskan untuk menjawab keraguan beberapa pihak bahwa kredit dari dana PEN hanya disalurkan pada debitur yang itu-itu saja. Sebagian besar kredit tersebut disalurkan pada segmen usaha mikro yakni mencapai 70%. Sementara 30% diberikan pada segmen usaha kecil. 

Menurut Sunarso, menyalurkan kredit ke debitur eksisting saja sebetulnya tidak ada larangan. Pasalnya, nasabah eksisting perseroan terutama yang mengikuti program restrukturisasi perlu dibantu dengan  kredit modal kerja agar bisa bangkit lagi. "Para pelaku UMKM membutuhkan tambahan modal kerja supaya tidak melakukan PHK karyawannya. Itu yang jadi prioritas penyaluran kredit PEN ini," jelasnya. 

Sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menyalurkan kredit dari dana PEN sebesar Rp 28,69 triliun hingga 24 Agustus 2020. Realisasi itu tinggal sedikit lagi mencapai target Rp 30 triliun sesuai dengan penempatan dana yang diterima perseroan sebesar Rp 10 triliun. 

Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, kredit tersebut diberikan kepada 60.856 debitur. "Penyaluran program PEN di Bank Mandiri dilakukan ke berbagai sektor antara lain sektor pendukung industri Pertanian, FMCG, Jasa, Perdagangan dan sektor lainnya yang mengalami penurunan akibat dampak Covid-19," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (25/8).


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×