Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) masih optimis bisa menyalurkan seluruh kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah diamanahkan pemerintah tahun ini kepada perseroan sebesar Rp 120,2 triliun meski menghadapi tekanan pandemi Covid-19.
Sepanjang kuartal I 2020, BRI telah merealisasikan penyaluran KUR sebesar Rp 37,4 triliun kepada 1,3 juta pelaku UMKM. Artinya, perseroan sudah merealisasikan 31,15% kuota tahun ini. Sebanyak Rp 33,8 trilliun disalurkan BRI dalam bentuk KUR mikro, Rp 3,5 triliun KUR kecil dan Rp 30 miliar KUR TKI. Lalu dari dari total KUR yang disalurkan tersebut, sebanyak 58,68% dialirkan ke segmen produksi.
Baca Juga: Bank pelat merah optimis bisa salurkan kuota KUR tahun ini meski ada pandemi corona
Seperti diketahui, Covid-19 telah menekan berbagai sektor bisnis, tak terkecuali sektor UMKM. Selain melemahkan permintaan kredit, kualitas kredit juga memburuk karena bisnis debitur mulai terganggu yang mendorong peningkatan restrukturisasi kredit.
Sekretaris Perusahaan BRI, Amam Sukriyanto mengatakan, dalam menyalurkan KUR, strategi BRI dalam menyalurkan KUR di tengah pandemi ini adalah tumbuh selektif atau mengejar pertumbuhan di segmen yang dinilai tidak terdampak Covid-19.
Untuk mencapai itu, BRI akan dilakukan klastering sektor ekonomi dan wilayah terdampak Covid-19. " Dengan begitu, BRI bisa meminimalisir resiko yang muncul," kata Amam pada Kontan.co.id, Selasa (22/4).
Kedua, BRI melakukan pendampingan dan pelatihan virtual bagi pelaku UMKM. Lalu ketiga, perseroan akan secara intensif melakukan program relaksasi pinjaman bagi pengusaha yang terdampak.
Baca Juga: Di tengah Covid-19, kinerja BPR ini masih oke pada kuartal I
Menurut Amam, salah satu faktor utama yang juga menunjang penyaluran KUR BRI saat ini adalah karena seluruh aktivitas Relationship Manager / Mantri BRI telah didukung dengan utilisasi aplikasi digital BRI atau biasa disebut BRIspot.
Dengan aplikasi BRIspot, proses penyaluran kredit BRI tetap bisa berjalan normal meskipun terdapat imbauan physical distancing atau menjaga jarak dari pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News