kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Inilah tiga bank kakap yang mencetak laba mantap


Selasa, 28 Februari 2012 / 07:07 WIB
Inilah tiga bank kakap yang mencetak laba mantap
ILUSTRASI. Daftar Kampus terbaik di Indonesia 2021 berdasarkan bidang keilmuannya versi QS WUR. Foto: Kampus UGM.


Reporter: Roy Franedya | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Ada yang menarik dari laporan bank ke Bank Indonesia per Desember 2011 (unaudited). Beberapa bank membukukan kenaikan laba di atas 30%. Padahal kredit dan pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) mereka cuma tumbuh di bawah 20%. Sebaliknya, ada bank yang mencatat pertumbuhan laba di bawah 20%, tapi kredit, DPK dan aset justru melesat di atas 30%. Beberapa bank lain menikmati kenaikan laba berkat perbaikan kualitas kredit.

Sejauh ini baru tiga bank besar yang laporan keuangannya dipublikasikan di situs Bank Indonesia (BI), yakni Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank BNI. Sedangkan bank kelas kakap lain, seperti Bank CIMB Niaga, Bank Internasional Indonesia (BII), Bank Danamon dan Bank Permata sudah mengumumkan kinerja (audited), pekan lalu.

Menurut data BI, BCA mencetak laba bersih Rp 10,21 triliun, tumbuh 21,98% (year on year/yoy). Penopang laba adalah penurunan pembentukan pencadangan penyisihan aktiva produktif (PPAP) dari Rp 2,83 triliun, di 2010 menjadi Rp 30,7 miliar. Artinya, bank terafiliasi Grup Djarum ini mendapat limpahan dana Rp 2,53 triliun dan diperhitungkan sebagai laba.

Pendapatan bunga bersih BCA tumbuh 25,15% menjadi Rp 16,87 triliun. Sementara pendapatan non-bunga turun 3,27% menjadi Rp 7,99 triliun. Lonjakan pendapatan bunga sejalan dengan pertumbuhan kredit sebesar 31,35%.

Bank yang memiliki rasio intermediasi (LDR) jauh dibawah batas ideal 78% ini memiliki pertumbuhan kredit lebih baik dibanding tiga bank papan atas lain (31,35%).
BNI membukukan laba bersih Rp 5,7 triliun, tumbuh 38,68% (yoy). Penopangnya juga penurunan PPAP dari Rp 5,03 triliun pada Desember 2010 menjadi Rp 30,7 miliar pada Desember 2011. Penurunan PPAP sebesar Rp 4,99 triliun ini menjadi pembentuk laba. Pendapatan bunga bersih hanya naik 8,43% menjadi Rp 12,35 triliun dan pendapatan non-bunga tumbuh 45,17% menjadi Rp 6,56 triliun.

BRI menjadi pencetak laba tertinggi, yakni sebesar Rp 14,14 triliun atau meningkat 56,59%. Penyebabnya, pendapatan bunga bersih tumbuh 22,76% menjadi Rp 34,64 triliun. Penyumbang lain, fee based income yang melesat 49,38% menjadi Rp 5,31 triliun pada 2011.

Meski mencetak laba tinggi, pertumbuhan kredit BRI dan BNI di bawah pertumbuhan industri yang mencapai 24,59% (yoy). Kredit BRI hanya meningkat sebesar 17,76% dan BNI tumbuh 18,72%..

Direktur Utama Bank BNI Gatot M Suwondo menolak memberikan komentar. "Besok (hari ini- 28/2) kami public expose, tunggu saja," ujarnya.
Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni mengatakan, laba bersih BRI tahun 2011 tumbuh signifikan, karena pertumbuhan pinjaman, penekanan biaya serta penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru. Pertumbuhannya sudah terlihat pada laporan keuangan September 2011.
"Tahun 2012, kami berharap, pendapatan bunga bersih tumbuh bukan karena kenaikan NIM, tetapi karena ekspansi pinjaman," ujarnya beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×