kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.304   -23,00   -0,14%
  • IDX 7.121   51,72   0,73%
  • KOMPAS100 1.038   8,54   0,83%
  • LQ45 802   5,81   0,73%
  • ISSI 230   2,38   1,05%
  • IDX30 417   1,80   0,43%
  • IDXHIDIV20 490   1,69   0,35%
  • IDX80 117   0,78   0,67%
  • IDXV30 119   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 135   -0,05   -0,04%

Intip Realisasi Penyaluran KUR Perbankan Hingga Lima Bulan Pertama Tahun Ini


Selasa, 03 Juni 2025 / 17:54 WIB
Intip Realisasi Penyaluran KUR Perbankan Hingga Lima Bulan Pertama Tahun Ini
ILUSTRASI. Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencatat, hingga 27 Mei 2025 penyaluran KUR sudah mencapai Rp 107 triliun atau sekitar 36% dari target 2025


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank terus menggenjot penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di tahun 2025 ini.

Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencatat, hingga 27 Mei 2025 penyaluran KUR sudah mencapai Rp 107 triliun atau sekitar 36% dari target 2025 sebesar Rp 300 triliun. 

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai bank penyalur KUR terbesar mencatat, penyaluran KUR sepanjang Januari hingga April 2025 mencapai Rp 54,9 triliun.

Jumlah itu setara 31,38% dari total alokasi tahunan sebesar Rp 175 triliun yang ditetapkan emerintah di tahun 2025. Pada periode ini, sebanyak 1,25 juta debitur alias pengusaha UMKM telah menerima manfaat dari penyaluran KUR BRI.

Dari sisi distribusi penyaluran KUR, lebih dari separuh atau sekitar 62,83% dialokasikan ke sektor produksi. Sementara itu, sektor pertanian menjadi sektor ekonomi dengan penyaluran terbesar yang mencapai Rp 23,77 triliun atau 43,28% dari total KUR BRI.

Baca Juga: BRI Salurkan KUR Sebesar Rp 54,9 Triliun pada Januari - April 2025

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan, besarnya penyaluran KUR ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat sektor-sektor strategis yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Termasuk sektor yang mendukung program ketahanan pangan.

Lebih lanjut Hendy mengatakan, penyaluran KUR merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Komitmen dalam menyalurkan KUR kami harapkan dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan kerja, serta di sisi lain juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Sementara PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, atau dikenal sebagai Bank Sumsel Babel mencatat realisasi penyaluran KUR hingga Mei 2025 sebesar 439,96 miliar atau sebesar 31,42% dari total aloaksi di tahun 2025 sebesar Rp 1,4 triliun.

"Penyaluran ini belum optimal, mengingat tren Bank Sumsel Babel di beberapa tahun terakhir dimana peningkatan jumlah penyaluran KUR terjadi setelah triwulan kedua," kata Direktur Utama Bank BSB, Achmad Syamsudin.

Adapun sektor utama penyaluran KUR Bank Sumsel Babel adalah pertanian dan perkebunan. Hal ini kata Achmad Syamsudin dikarenakan Sumatera Selatan didominasi lahan pertanian dan perkebunan yang produktif diantaranya padi, sawit, kopi dan karet.

Saat ini Bank Sumsel Babel menjalin kerjasama dengan pemerintah untuk melakukan sosialisasi dan optimalisasi penyaluran KUR.

"Adapun gebrakan yang dilakukan rekan di cabang adalah grebek pasar dan pemasaran sesuai pipeline dan sektor unggulan dimasing-masing wilayah kerja," ujar Achmad.

Baca Juga: Realisasi KUR Mei 2025 Rp 96 Triliun, Simak Syarat & Cara Pengajuan KUR BRI

Di sisi lain, PT Bank BPD DIY mencatat realisasi penyaluran KUR hingga Mei 2025 sebesar Rp 628,7 miliar atau sebesar 57,15% dari kuota di tahun ini sebesar Rp 1,1 triliun.

Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah Bank BPD DIY Raden Agus Trimurjanto menyampaikan, sektor dominan KUR Bank BPD DIY adalah perdagangan, dan akomodasi/periwisata.

"Bank BPD DIY, telah menyalurkan KUR sejak tahun 2016, total penyaluran sebesar Rp 4,95 triliun. Adapun posisi OSL Mei 2025 sebesar Rp 1,91 triliun, dengan pertumbuhan KUR posisi Mei 2025 sebesar 18,89% yoy," jelas Agus.

Penyaluran KUR disebut salah satu strategi Bank BPD DIY untuk membantu UMKM tumbuh berkelanjutan di tengah tantangan efisiensi anggaran.

Supaya penyaluran KUR lebih optimal bagi UMKM, Bank BPD DIY menawarkan sejumlah skema KUR yaitu super mikro, mikro, kecil, dan kredit usaha alat dan mesin pertanian (alsintan).

"Bank BPD DIY tetap berupaya mencari terobosan-terobosan agar penyaluran KUR bisa mencapai target dan tetap berkualitas. Kuncinya KUR Bank BPD DIY yang berbasis mikro ini sangat penting untuk mendorong UMKM supaya bisa naik kelas," kata Agus.

Selanjutnya: Waspadai Tripledemic: Covid 19, RSV dan Influenza, Gejalanya Mirip-Mirip

Menarik Dibaca: Rangkul Sinergi Masyarakat Adat untuk Jaga Hutan, GATC Gelar Three Basins Summit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×