Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengantongi hasil investasi sebesar Rp 22 triliun sampai bulan Oktober tahun ini. Jumlah ini setara dengan Rp 91,6% dari total target hasil investasi di tahun ini.
Menurut Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menyebut kondisi investasi memang masih terbilang menantang. Di antaranya karena tren penurunan suku bunga yang membuat pihaknya harus lebih jeli menempatkan dana.
Karena itu, badan sosial eks Jamsostek ini turut memaksimalkan potensi di pasar modal, namun tetap selektif untuk meredam risiko.
Di samping itu, ia menyebut BPJS Ketenagakerjaan harus lebih efisien dalam mengelola dana investasi. Hal ini membantu lembaganya untuk menekan beban investasi sehingga hasil investasi yang didapat pun lebih optimal.
Sementara dari sisi penempatan dananya, instrumen surat utang baik dari pemerintah maupun korporasi masih mendominasi dengan 61%. Diikuti oleh saham sebanyak 17% dan deposito sebesar 13%.
Ada pula penempatan di reksadana sekitar 8% dan sisanya berupa penempatan langsung. "Untuk hasil investasi tahun depan kami masih menghitung proyeksinya," kata dia, Kamis (23/11).
Yang pasti, ia menilai kondisi investasi di tahun depan memberikan harapan yang lebih baik, mengingat proyeksi sejumlah indikator ekonomi makro yang diramal bisa tumbuh lebih baik dan stabil dibanding tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News