Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi industri dana pensiun pada instrumen saham diperkirakan meningkat tahun ini walaupun realisasi investasi pada Januari 2020 terjadi penurunan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai Januari 2020 investasi saham industri dana pensiun mencapai Rp 29,08 triliun. Jumlah tersebut turun 10,46% dari realisasi Januari 2019 yakni Rp 32,48 triliun.
Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi memperkirakan, investasi ke saham tidak akan turun karena apabila dana pensiun menjual saham pada harga murah cenderung merugi.
Terlebih, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang terkoreksi hingga berada di bawah level 5.000. Asal tahu saja, pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini (19/3), IHSG sudah berada di 4.099,09.
Baca Juga: Pengelola dana pensiun masih perhitungkan dana yang akan masuk pasar saham
“Namun kalau mau masuk (pasar modal) juga harus selektif memilih saham-saham yang berfundamental baik dan harganya sudah murah,” kata Bambang kepada Kontan.co.id, Rabu (18/3).
Diperkirakan porsi investasi saham ke depan meningkat. Asalkan, pemain dana pensiun bisa melihat momen pas untuk belanja saham. Misalnya saja, ketika IHSG mencapai level penurunan terendah.
Sayangnya, hanya dapen yang memiliki likuiditas dan kelonggaran portofolio yang bisa borong saham ketika harganya murah. Sementara dapen menengah atas dan kecil akan lebih selektif serta hati-hati untuk menambah porsi saham.
Meski demikian, aksi borong saham tersebut tidak terlalu signifikan walaupun pasar modal sudah tertekan sejak awal tahun. Dibandingkan pemain besar, dapen kecil justru memilih investasi yang lebih likuid seperti deposito jangka waktu satu bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News