kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor wait and see, pertumbuhan deposito korporasi lesu


Senin, 04 Juni 2018 / 12:49 WIB
Investor wait and see, pertumbuhan deposito korporasi lesu
ILUSTRASI. LABA BTN TEMBUS RP 2 TRILIUN


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melalui data analisis uang beredar mencatat, simpanan berjangka atau deposito nasabah korporasi per April 2018 hanya tumbuh 0,8% dibanding bulan yang sama tahun lalu (year on year) menjadi Rp 796 triliun. Angka ini lebih lemah ketimbang kinerja Maret yang tumbuh 2,4% menjadi Rp 817,9 triliun.

Budi Satria, Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) melihat kondisi ini salah satunya disebabkan oleh investor yang masih menunggu kondisi global dan Indonesia setelah adanya kebijakan suku bunga yang diterapkan.

“Penurunan deposito korporasi secara nasional bisa disebabkan karena investor masih menahan diri, menunggu kepastian kenaikan bunga acuan di Amerika Serikat dan di Indonesia,” ujar Budi saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/6).

Selain itu, menurutnya, bisa juga disebabkan karena sebagian investor beralih ke pasar saham untuk membeli instrumen dengan valuasi bagus yang sudah murah harganya.

Di Bank BTN, per Maret 2018 deposito masih bisa tumbuh sebesar 16,87% yoy menjadi Rp 99,28 triliun. Sedangkan dan di bulan April pun masih menunjukkan pertumbuhan di atas 14,83% yoy menjadi Rp 87,95 triliun, sedikit menurun dibandingkan pertumbuhan bulan Maret.

Budi menambahkan kenaikan bunga deposito bisa saja terjadi dan mendorong deposito korporasi, namun pihaknya akan melihat dahulu perkembangan market, karena peningkatan tersebut akan meningkatkan biaya dana yang diikuti peningkatan suku bunga pinjaman yang berdampak pula pada peningkatan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL).

Pada saat ini BTN masih fokus pada upaya untuk mendorong peningkatan dana murah. “Kita berhati-hati menyikapi kenaikan suku bunga BI ini. BI tidak telat (merespons bunga acuan The Fed) karena pasti banyak variabel yang diperhitungkan seperti terget inflasi dan sebagainya,” ujar Budi.

Budi menargetkan deposito dapat tumbuh sesuai rencana bisnis yang sudah ditetapkan yakni menjadi Rp 119 triliun di akhir tahun 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×