Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer lending Investree telah menyalurkan dana pemulihan ekonomi nasional dari Bank Mandiri. Co-founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, pihaknya telah menyalurkan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada UMKM melalui platform Investree sejak bulan Agustus 2020 lalu.
“Investree telah menyalurkan dana PEN senilai hampir US$ 5 juta yang kami mulai pada Agustus. Kami berikan kepada untuk UMKM untuk bangkit di tengah pandemi,” kata dia pada Indonesia Fintech Summit 2020, Selasa (11/11).
Ia mengakui, dalam menjalani program pemerintah ini terdapat tantangan tersendiri terutama pada penilaian kredit (credit scoring). Adrian bilang, penting sekali dalam memvalidasi UMKM yang tepat sasaran untuk menerima program pemerintah ini.
Sebelumnya, Adrian memberikan contoh beberapa peminjam yang sudah menerima dana PEN bergerak di sektor esensial seperti penyedia alat kesehatan dan pengadaan barang atau jasa untuk pelaksanaan proyek pemerintah.
Baca Juga: Penyaluran anggaran untuk korporasi di program PEN dipercepat
Agar bisa mendapatkan dana PEN ini, UKM perlu memenuhi persyaratan untuk mengajukan pinjaman di Investree. Misalnya mengirimkan invoice (tagihan) atas pekerjaan yang sudah selesai dan sedang menunggu pembayaran oleh Payor untuk pengajuan produk pinjaman invoice financing.
“Setelah calon penerima dana PEN dinilai dan diseleksi menggunakan sistem credit-scoring Investree, pada akhirnya Bank Mandiri sebagai pemberi kredit akan memilih dan menyetujui para penerima dana PEN sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,” tutur Adrian.
Lewat kerjasama ini, dana PEN dari Bank Mandiri akan langsung diberikan kepada peminjam di Investree. Adapun bunga yang dikenakan akan mendapat keringanan sesuai kesepakatan antara Investree dan Bank Mandiri.
Adrian menjelaskan sejauh ini, penyaluran dana PEN berjalan dengan lancar. Para Borrower menyambut baik kehadiran dana PEN sehingga penyalurannya pun berjalan mulus sesuai dengan rencana.
Selanjutnya: Sri Mulyani keluhkan sulitnya mencari data UMKM yang katanya mencapai 60 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News