Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) berhasil menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp 2,01 triliun di September 2022. Nilai itu tumbuh melesat dibandingkan posisi yang sama tahun lalu hanya Rp 284 miliar di September 2021.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyebut realisasi itu mampu meningkatkan portofolio kredit UMKM mencapai Rp 5,72 triliun per kuartal ketiga 2022. Nilai itu tumbuh 19,07% yoy dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,8 triliun.
“Meskipun pertumbuhan kredit UMKM cukup tinggi 19% yoy, namun secara nominal masih relatif kecil. Persoalan selama ini ada pada marketing, ini sudah kami siapkan untuk mengoptimalkan kredit UMKM,” ujar Bursul belum lama ini.
Ia menyatakan, bank daerah tidak bisa lagi hanya bertumpu pada kredit berbasis payroll yang menjadi andalan. Lantaran, selama Covid-19, anggaran belanja pemerintah fokus untuk penanganan Covid-19. Saat Covid-19.
Baca Juga: Bunga Acuan Naik, Pemerintah Masih Pertahankan Bunga KUR
“Tahun depan akan fokus di IKN. sehingga BPD yang kuat di payroll base, kami harus bergeser ke sektor produktif. Sehingga ke depannya, bank Jatim bisa tumbuh dengan baik di sektor ini,” pungkasnya.
Memang, perbankan memacu penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bagi pelaku usaha kecil dan menengah.Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan penyaluran KUR terus meningkat dengan kualitas kredit yang terkendali.
Adapun realisasi KUR tembus mencapai Rp 299,64 triliun yang dinikmati oleh 6,26 juta debitur per 31 Oktober 2022.
“Realisasi itu mencapai 80,30% dari target penyaluran KUR 2022 mencapai Rp 373,17 triliun. Sedangkan total outstanding KUR mencapai Rp 450 triliun yang diberikan kepada 38,42 debitur dengan rasio non performing loan (NLP) di posisi 1,27%,” paparnya kepada Kontan.co.id.
Lebih rinci, penyaluran KUR mikro mendominasi dengan kontribusi 65,90% atau sebesar Rp 197,47 triliun kepada 5,26 juta debitur. Lalu KUR kecil menyumbang 32,32% atau sebanyak Rp 96,84 triliun kepada 391.026 debitur.