Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mengalami penyusutan laba bersih sekitar 36,21% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1,11 triliun di 2024. Ini diakibatkan dari langkah BNII menjaga kualitas kredit dengan membentuk pencadangan.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, beban pencadangan yang dilakukan oleh Maybank Indonesia mencapai Rp 1,35 triliun. Artinya, ada kenaikan mencapai 27,21% jika dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Dengan pencadangan tersebut, rasio Non-Performing Loan/NPL konsolidasian pun tampak membaik dari 2,9% (gross) dan 1,9% (net) pada Desember 2023 menjadi 2,7% (gross) dan 1,4% (net) pada Desember 2024 seiring dengan pertumbuhan kredit. Rasio Loan at Risk juga membaik menjadi 8,2%, dari 8,9% tahun sebelumnya.
Sementara itu, Pendapatan Bunga (Interest Income) meningkat sebesar 10% seiring dengan meningkatnya saldo kredit dan pendapatan dari komposisi aktiva produktif yang lebih baik pada 2024. Beban bunga tetap tinggi sehingga menyebabkan Pendapatan Bunga Bersih (NII) turun 1,8%.
Margin Bunga Bersih (Net Interest Margin/NIM) terkontraksi sebesar 59 basis poin (bps) menjadi 4,4%.
Baca Juga: Maybank Perkirakan Baru akan Spin Off Unit Usaha Syariah Tiga Tahun Lagi
Di sisi lain, Pendapatan fee-based naik sebesar 5,8% menjadi Rp 2,15 triliun dari Rp 2,04 triliun ditopang oleh pendapatan fees dari asset recovery yang dibukukan hampir dua kali lipat, serta kontribusi dari bisnis pembiayaan otomotif roda dua anak usaha dan pendapatan biaya terkait layanan Premier banking (Wealth Management).
Maybank Indonesia juga mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10% di seluruh segmen inti menjadi Rp 127,58 triliun pada 31 Desember 2024 dari Rp 116 triliun tahun sebelumnya. Simpanan nasabah juga naik 3,0% menjadi Rp 119 triliun dari Rp115,50 triliun, didorong pertumbuhan CASA sebesar 6,6% terdiri dari Giro yang tumbuh 10,8% dan Tabungan tumbuh sebesar 0,3%.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan bilang Maybank Indonesia telah menutup tahun 2024 dengan prospek yang menjanjikan, ditandai dengan pertumbuhan kredit yang sehat di seluruh segmen inti.
Baca Juga: Pembiayaan UUS Maybank Indonesia Tumbuh 5%, Jadi Rp 31,75 Triliun di 2024
Menurutnya, pertumbuhan ini membuka jalan bagi momentum pertumbuhan yang lebih kuat ke depan. Profitabilitas Bank tetap menjadi fokus untuk tahun mendatang, dengan tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam menjaga kualitas serta pengelolaan aset.
“Upaya berkesinambungan Maybank Indonesia untuk memperkuat posisinya kembali di segmen non ritel tercermin dari pertumbuhan signifikan pada portofolio pembiayaan Komersial dan UKM. Demikian pula dengan pembiayaan korporasi yang menyasar pada entitas lokal besar telah secara konsisten mendorong pertumbuhan yang kuat dan berkontribusi terhadap pendapatan Bank secara keseluruhan,” kata Steffano dalam keterangan resminya, Senin (24/2).
Ia bilang bank akan terus mengadopsi pendekatan consumer-centric dalam menghadirkan solusi keuangan kepada nasabah sejalan dengan strategi M25+ Grup Maybank. Ini termasuk solusi
wealth management, yang secara konsisten mendorong pendapatan fee-based sepanjang tahun.
“Sekaligus memperkuat kapabilitas dan keamanan core system untuk memastikan resiliensi Bank dalam jangka panjang,” tutup Steffano.
Selanjutnya: Askrindo Syariah Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah
Menarik Dibaca: Promo KFC Super Berkah 24 Februari-6 April, Ada 2 Paket Hemat Mulai Rp 49.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News