Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maraknya proyek infrastruktur dinilai menjadi potensi yang menggiurkan bagi pelaku usaha penjaminan di daerah. Ada sejumlah segmen bisnis yang dinilai bisa dimanfaatkan industri penjaminan.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta menilai, produk surety punya peluang untuk dimanfaatkan industri penjaminan kredit daerah terkiat pembangunan infrastruktur.
Namun tak semua calon terjamin bisa disasar oleh jamkrida. "Yang potensial itu misalnya dari pelaku subkontraktornya untuk dijamin oleh industri," kata dia belum lama ini.
Menurut dia, pelaku industri terkait konstruksi yang ditunjuk mnejadi subkontraktor dari suatu proyek banyak yang berasal dari segmen usaha kecil dan menengah. Hal ini tentunya sejalan dengan bisnis penjaminan yang selama ini dijalankan. Di mana pelaku usaha penjaminan termasuk jamkrida banyak yang menyasar pelaku usaha di segmen ini.
Selain itu, dia mengakui, kapasitas yang dimiliki pelaku usaha penjaminan di daerah pun masih relatif belum terlalu besar, sehingga harus menyesuakan dengan besaran nilai proyek yang bisa dijamin oleh jamkrida.
Getolnya pembangunan infrastruktur di daerah sendiri diakui Dian memang bisa menjadi celah bagi industri penjaminan untuk menggenjot bisnis. Termasuk untuk mementerasi bisnis di luar penjaminan kredit.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri mencatat sampai bulan Agustus kemarin, jumlah outstanding kredit yang dijamin oleh total pelaku bisnis penjaminan kredit mencapai Rp 156,9 triliun. Angka tersebut naik 27,3% dari periode yang sama di tahun lalu yang sebenyak Rp 123,18 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
